Dermaga

34 2 1
                                    

Kau tahu rindu yang menggelegar itu tak pernah luntur
Meski kantuk gigih menyerangku sepanjang lelap
Aku bangkit merangkul kasih, cinta dan sebab musababnya
Kau tahu rindu terburuk ialah yang terbaik
Tak sembuh sekali pandang, harus dengan genggam tangan
Yang serba pasti memuaskan dahaga

Kalau rindu adalah obat
Maka setiap hari menjadi racun
Luka-luka terlalu banyak kububuhi penyembuh
Maka, kering seisi-isinya
Ya, kaulah itu!

Kau tahu pusara bukan akhir segalanya
Ketakutan-ketakutan menjelma masa depan
Tak peduli untung rugi
Semua arus musti diarungi
Rindu itulah muara terakhir
Pelabuhan kaya raya bagi batin terbening
Ya, dermagalah kau!

Yogyakarta, 08/ 03/ "18

Ombak KalbuWhere stories live. Discover now