Jika saja jejak menyatu dilibas buih
Pasir pantai terbiasa cemburu dengan puisi sendu
Dipuja-puja sebagai mahakarya
Sedang ia digempur ombak dicipta kalimat
Ah, mungkin ia sudah tamatNamun demikian lelaku biru
Sebab rasa ialah asal muasal
Dan setia adalah pangkal
Sementara dunia bawah sewaktu-waktu terpanggil
Menghamburlah pasir-pasir menjadi tembok, bangunan dan rumah-rumah
Personifikasi-personifikasi yang berdiri sebagai wujud pribadiDan betapa pasir pantai berombakmu teramat keramat
Lembut liar atau janggal setiap saat
Ombak itulah yang menjadikannya bentuk-bentuk
Pengalaman menjadi wajah
:GelombangSatu dua pribadi menampilkan marabahaya
Gelombang sukma dipahami sebagai kuasa
Sebagian terkurung kemelut digiring dinamika batin
Memahami karang-karang, batas cakrawala, membijaklah:
Ombak-ombak, ngarai yang lelap atau terjagaYogyakarta, 2018