Hujan telah menggerus sekian lama
Jabat tangan membuka salam
Kata pamit ikut menguntit
Berkali-kali pisahTak kurang-kurang kurus kering tulangku berupaya
Agar senyummu mengembang serupa mentari pagi
Kata pamit menguntit
Berkali-kali kehangatan retakMesin ketik kena rayap
Cerita-cerita kita tulis juga buang
Kau mengimajikan semua semudah sambungan paragraf
Hampir semua tulisan tak tergores maaf
Aku lupa kata paling manis untuk meredakan amarah
Berkali-kali kehangatan retak
Dihempas kenyataan di balik tulisanYogyakarta, 07/ 03/ "18