Sebelum terbit danau di taman hidup
Dan kanopi teduh di hutan lumut
Merayumu dengan seribu sentuh
Kalbu milikmuSebelum tiba di puncak dewi rengganis
Dan tapak kaki dengan kebanggaan yang manis
Tetes embun yang hampir beku
Di ujung hidung cantikmuSebelum kita sepakat
Membangun sebuah koloni yang hebat
Gerombolan kaum yang akalnya kuat
Di puncak Arcapada hanya persangkaan bagaimana
Bertahan dalam gempuran badai
Dan kerasnya raungan cacing perut kurus
Begitulah kira-kira bentuknya cintaSebelum semua itu
Yang tidak kita tahu
Entah kenapa kita berbalik arah
Menyetujui semua langkah yang indahYogyakarta, 2018