Menitis lena apa kata rasa
Manis pahit tengah menatar riuh jiwa raga
Apa kata dingin
Apa hangat merisik angin
suaraMu menuntun rohku
CahayaMu menyebar buyar lalu memancar
Memadat kata-kataMu menjadi takdir
Seribu jiwa Kau tuntun
Jutaan sukma menjunjung cintaMu
AsmaMu teduh
Melumur sifatMu pelindungku
Di dalam sepi meribu uji
Aku Kau dampingi
Di dalam asap merayap-rayap
HangatMu mengusap
NamaMu Maha Pengasih
Kau penuhi hajatku, Kekasih
Kubawa kemana-mana
Agar tak terlena riuh fana.
Yogyakarta, 23/ 01/ "18