Perjanjian

40 0 0
                                    

Seperti air menetes di batu, begitulah upaya kasihku.
Jiwa dan raga yang tiada sempurna kugiring menuju norma
Kasihku, mengenali segala kemalasan dan candu syahwat niscaya fana
Ialah bekal waspada dan hati-hati atas riak hati.

Keyakinan yang tumbuh berdiri di tubuh badai
Serupa itulah cahaya yang menyinari ombak batinku

Berapa kerangka telah kubangun
Berkali-kali remuk meruntuhi ruang rindu
Kusemai segala kebajikan yang tak mengenal jenuh
Tuhan yang maha asmara mengitariku dengan keajaiban tak bersuara

Hampir lelah terkubur lamur, sayangku
Menunggu kedatangan yang pasti menyelamatkan
Jembatan yang fana dan abadi
Yang tak nisbi dan terang tanpa tersesat

Akankah faham-faham siasat
Yang berserak memenuhi kompromi-kompromi gandrung duniawi
Dalam kebanalan yang mencengkeram tengkuk
Memenuhi pokok akar pohon akademik, goncang dan disusun ulang
Sebab ada, bergandengan yang ilmiah dan dunia bawah
Tanpa sihir yang gelap dan tak adil
Sampaikah akal kita?

Yogyakarta, 2018.

Ombak KalbuWhere stories live. Discover now