sahabat (2)

2.1K 153 3
                                    

•••
Seorang sahabat tidak akan meninggal sahabatnya dibelakang saat dia terluka
•••


Di sebuah lapang pingir pantai terlihat ramai, mereka membentuk setengah lingkaran dan ditengah terdapat dua orang cowok yang sedang beradu argumen, dan salah satu dari orang itu adalah rekta.

" Jadi lo yang namanya rekta ?" Tanya orang yang berdiri didepan rekta dengan tatapan meremehkan, sedangkan rekta menatap santai.

"Iya gue, kenapa ? Dan kalo gak salah namalo tuda,, Eh duda atau kuda. apaya gue lupa.! Bro nama dia siapa ?" Tanya rekta santai pada orang orang dibelaknya lebih tepatnya orang yang berada di pihaknya. Mereka tertawa mendengar ucapan rekta yang konyol tadi sedangkan orang yang di depannya sudah mengepalkan tangannya bersiap akan memukul.

"Yuda.. bro namanya Yuda " teriak salah satu teman rekta, dia mengangguk dan kembali mentap orang di depannya yang dipanggil Yuda.

"Oh jadi.....nama lo tai kuda, siapa yang kasih nama bagus bener " ucap rekta, yang lain tertawa kecil mendengar tuturan rekta itu.

"Oh, gue lupa denger ya. Jangan pernah buat masalah dengan kelompok gue kalo gak mau cari mati" tambah rekta mulai serius. Yuda tertawa kecil mendengarnya.

"Gue itu punya masalah sama lo...." belum Yuda selesai berucap rekta sudah memotong ucapannya.

"Masalah ?, Sama gue?. Kita kenal ajah enggak " potongnya kemudian tertawa di ikuti temannya yang lain.

"Sialan lo" Yuda melayangkan satu pukulan pada rekta, namun dengan cepat rekta menghindarinya.

Tidak sia sia rekta di paksa masuk ke pelatihan karate & Boxing oleh abangnya.

"Wis... santai bro. Ngomong baik baik dulu, jadi lo punya masalah apa sama gue ?" Kini rekra mulai benar serius.

"Bukan gue ajah tapi masih ada satu orang lagi " ucap Yuda

"Mana, ?"

"Gue" ucap salah seorang yang baru datang, orang itu otonya besar, badan kekar. Rekta menaikkan alisnya saat orang itu berdiri di depannya.

"Dia ini ketua geng gue" ucap Yuda lagi.

"Gak nanya sih " balas rekta memutar bola matanya malas.

" Namanya bang Iyan " lanjutnya meski ada rasa kesal pada rekta.

"Bang Iyan?, Wahahahahh badan Segede ini namanya Iyan " rekta tertawa sambil mengang perutnya, teman teman rekta memandang tak percaya pada temannya yang satu itu. Berani sekali.

Bang Iyan terkenal sangat berbahaya di kelompok lawannya itu, dan terkenal sangat sadis, bahkan teman mereka pernah di hajar hingga masuk Rumah sakit.

Salah satu teman rekta maju dan membisikkan Tetang bang iyan padanya agar dia tak berlaku yang bisa membuat dia tamat, setelah itu orang itu kembali ke belakang.

Rekta berhenti tertawa dan menatap tak bisa di jelaskan pada mereka.

"Kenapa diam, lo takut " Yuda meremehkan, rekta kembali menyeringai.

"Gue?, Enggak. Gue cuman takut tiga hal. Yang pertama Tuhan gue, kedua Abang gue dan terakhir Em... dia bakal datang kok tunggu aja."

"Jadi lo yang namanya rekta ?"

"Etdah, abis dia nanya, lo lagi yang nanya emang nama gue kenapa?"

"Bang gue serahin semua ke abang" Yuda mundur setelah mengucap itu.

"Lah dia pergi, dan lo ketua merekakan. Berarti lo yang udah mukul teman gue " rekta

"Gak udah banyak omong lo"

Your Are My Heart ✔Where stories live. Discover now