dag dig dug

958 97 11
                                    


•••
Syukuri apapun yg telah dimiliki. Ingatlah, tak ada yg sempurna di dunia, setiap kita memiliki kelebihan pasti ada yg namanya kekurangan
•••


Sudah dua Minggu berlalu semenjak hari dimana semua orang tau dia adalah putri pemilik sekolah, banyak siswa siswi berusaha mendekati (NamaKamu) tetapi dia mengabaikan mereka semua.

Dan Minggu itu juga mereka selesai ujian. (NamaKamu) janjian dengan iqbaal  bertemu di cafe. Untuk merayakan selesai ujian kata iqbaal, padahal hasilnya belum keluar malah mau si rayakan.anehkan.

(NamaKamu) tiba di cafe, dia menatap setiap pengunjung dan berhenti di satu titik disana cowok dan cewek terlihat berdebat. Mata (NamaKamu) membulat melihatnya dan dengan cepat menghampiri dua orang itu.

"Ada apa ini?" Tanya (NamaKamu) mengagetkan dua orang itu.

"I..Ini,, itu.. an.u g.gue bisa jelasin"

"Paan sih lo, ini itu anu. Gagu lo?" Sinis (NamaKamu) yang hanya di buat buat.

"(NamaKamu)" panggil gadis yang bersamaan cowok tadi.

"Lo diem dulu yak. Rekta lo belum kasih penjelasan ke gue" kata (NamaKamu) pada Naura kemudian beralih ke rekta.

Ya dua orang itu adalah rekta dan Naura.

"Huh, oke oke. Dia naura.."

"Gue tau" potong (NamaKamu)

"Ish.. mau denger gak sih. Jangan potong potong" kesal rekta.

"Jadi sebenarnya gue juga bingung ama ni cewek kok suka sama gue" jelas rekta lebih menyerupai pertanyaan.

"Aelah trus ngapa lo pacarain. Mau mainin anak orang lo, gue aduin bang Kevin tau rasa" ancamnya.

"Tanya aja Sama orang nya, ngapa nanya ke gue" (NamaKamu) mendecih mendengar jawaban Rekta yang tidak nyambung.

" Ok, Naura gue tanya, lo suka rekta atau ada maksud lain ?" Tanya (NamaKamu) serius.

"Loh kok nanya nya gituh ?" Itu adalah suara rekta, yang tersirat nada tak terima dengan pertanyaan itu.

"Diam!! Tadi ajah di tanya jawabnya gak nyambung giliran tanya dia lo nyeletuk huh, Naura jawab"

"Aku suka ah bukan cinta sama rekta " jawab Naura mantap. Rekta mendegus gelli mendengar kata cinta.

"Kok bisa. Kenapa rekta itu jelek loh" kata (NamaKamu) heran dan langsung di beri pelototan dari rekta, sedangkan (NamaKamu) hanya tertawa kecil.

"Cinta gak Mandang rupa, kalau memang cinta hanya memandang fisik atau wajah lantas untuk apa hati dan perasaan di ciptakan" terdengar sebuah jawaban yang membuat (NamaKamu) tertegun. Bukan itu bukan jawaban dari Naura mau pun rekta melainkan iqbaal yang baru saja datang dan duduk di sebelah (NamaKamu) sambil tersenyum manis.

"Ih Iqbaal, aku tanya Naura bukan kamu" kayanya memanyunkan bibirnya membuat orang d sana gemas padanya.

"Dih gaya gayaan pake aku kamu, tadi ajah pake lo gue. Adawww sakit tau" ejek rekta di hadiahi injakan keras di kakinya.

"Mampus" umpat (NamaKamu) pada rekta. Iqbaal yang mendengar itu langsung menyentil mulut (NamaKamu).

"Kok di sentil. Sakit" rajuk (NamaKamu). Ya itulah sifatnya, sifat yang dulu lama di kubur hanya akan kembali saat bersama Iqbaal ataupun Naufal.

"Maaf maaf, habis kamu ngomong kasar sih" kata iqbaal mengelus puncak kepala (NamaKamu).

"Iyya ajah, buat yang merasa dunia milik berdua" sindir rekta

Your Are My Heart ✔Where stories live. Discover now