Epilog

1.6K 91 10
                                    

••
Disetiap cerita pasti ada akhirnya. Disetiap suka ada duka
Apapun yang terjadi ingat kita pernah berada disini.
_CJR - Jika bisa memilih_
••

(NamaKamu) pov

Aku menunggu seseorang yang telah mengisi hatiku sejak dulu, sudah hampir setengah jam ku tunggu orang itu tak juga hadir. Tapi meski dia datang besok pun akan ku tunggu dengan sabar, dia saja bisa menunggu ku bertahun tahun kenapa aku gak bisa nungggu dia cuman beberapa jam?

"Silahkan minumnya bos, jangan melamun" ucap seorang meletakkan secangkir hot coklate
Dihadapan ku menyadarkanku dari lamunan.

Setelah kulihat orang yang meletakkannya, aku mendegus malas "Angel, sudah ku katakan jangan panggil bos!. Kita itu saudara ya lagian kamu kan calonnya bang Kevin" Peringat ku. Sejak angel memutukkan tidak kuliah dan berkerja di sini menemani bang Kevin, trus saja mengejekku dengan panggil bos.

"Judes amat sih bos, pawangnya blom Dateng ye" tuh tuhkan, mulai lagi is.

"Udah sana sana kerja yang bener, pecat juga nih." usirku membuat Angel berdecak, lalu pergi ke arah dapur namun malah berbelok ke kasir lebih tepatnya ke arah bang Kevin. Aku menggeleng melihat tingkah Angel yang menganggu bang kevin disana.

Aku melihat kearah lain di panggung kecil cafe ini kak Naufal sedang bercanda dengan kak rose, entah bagaimana mereka berdua bisa seperti itu mengingat kak Naufal sangat cuek dengan orang lain. Tapi Aku bahagia melihat kakak ku bahagia dia sudah melalui banyak hal, berkorban banyak hal demi aku bahkan percintaan pun berantakan karena ku.

Tring

Bel yang ada di pintu cafe berbunyi, aku langsung melihat siapa yang datang ku pikir seseorang yang kutunggu ternyata bukan.  Yang datang adalah teman ku, teman bolos ku, teman seperjuangan ku, siapa lagi kalau bukan Bastian, Aldi dan kiki.

"Is main game mulu rektaaaa" Triak seorang gadis dari arah lain mengalihkan ku.

"Iya ini udah mau selesai nih benatar lagi"  Dia sana rekta yang sedang sibuk dengan ponselnya membuat gadis di samping teruas saja memarahinya, ya bisa di bilang mereka sudah pacaran. Siapa lagi orang yang gak beruntung dapetin rekta kalau bukan si Naura. Becanda kok. Rekta baik, sangat malah dia salah satu orang yang penting di perjalanan hidupku.

Kisah akan berjalan mau, engak mau, senang, sedih, tenang dan kesal. Apun itu kau bisa melaluinya selama kau percaya bahwa kau akan bahagia setelah semuanya.

Kebahagiaan yang di dapat bukanlah akhir yang kau tunggu melainkan sebuah awal yang baru dan perjalanan baru akan dimulai. Lembar kehidupan akan terus berjalan yang harus kau lakukan hanya menerima semua takdir yang ada jangan ada penyesalan dalam mengambil keputusan mu.

Dan lihat apa yang telah ku jalani, peristiwa demi peristiwa berlalu, luka demi luka mulai pulih meski melalui jalan yang sulit, aku percaya kebahagiaan itu ada.

Seseorang tiba tiba menutup mataku dengan tangannya, dapat ku tebang siapa orang ini bahkan bau parfumnya saja sudah ku hafal dan hanya satu orang ini yang dapat mambuat hatiku berdesir.

"Iqqi" ucapku melepas tangannya  yang menutup mata ku.

"Sudah lama?" Dia duduk di sebelah ku dan merangkul pundakku.

"Udah dari tadi, Iqqi mah lama" rajukku menyandarkan kepalaku di pundaknya. Iqbaal hanya tertawa kecil mengusap puncak kepalaku.

"Uh cup cup sayang, maaf ya" ucapnya mencium puncak kepalaku, aku hanya membalasnya dengan senyuman terbaik yang ku punya dan Iqbaal ikut tersenyum.

"Udah makan?" Tanya Iqbaal yang ku jawab gelengan.

"Kenapa?, Nanti maagnya kambuh loh" perhatiannya pacarku ini hahah, Iqbaal mengengam tangan kananku.

"Nunggu kamu dulu baru makan bareng " jawab ku kembali bersandar di pundaknya.

"Hem, maafya lama tadi. Kalau gitu pesan makanan dulu ya" ucap Iqbaal memanggil seorang pelayan dan memesan makanan, ku tatap wajahnya Iqbaal lama, tana sadar ku kembangkan senyum ku sampai di beralih menatapku juga.

"Kenapa Hem?" Tanya Iqbaal tersenyum juga. Manis.

"Enggak, Aira seneng Iqbaal disini. " Ungkap ku

"Iqbaal akan tetap disini, You are my Heart. Dan gak mungkinkan ku tinggalkan hati ku sendiri, gak bisa hidup aku nantinya." Ucap Iqbaal panjang membuat ku tertawa.

"Cielah lu berdua. Gak bisa hidup, kemaren masih hidup lu tong" ucap kak Naufal yang meletakkan makanan  yang dipesan Iqbaal tadi di mejaku.

"Kenapa jadi kak Naufal yang bawa?" Tanya ku

"Abis adek gue gak mau makan kalau pawannya gak ada" ejek kak Naufal berlalu pergi ke arah kak rose. Kak Naufal yah ngeselinnya gak ilang-ilang.

Iqbaal hanya tertawa kecil. "Nah berhubung pawangnya udah ada, makan ya" ucap Iqbaal ikut ikutan, tapi kalau Iqbaal yang ejekin mah gak papa. Hahaha.

Aku bahagia dengan ini, hidup yang damai. Semua masalah sudah pergi bukan berarti tak ada masalah lain lagi, semua akan trus berlanjut lagi, lagi, lagi dan lagi.

Aku sangat berterima kasih  pada semua yang menyayangi ku tanpa meminta balasan. Semua yang berkorban demi aku, semua yang dengan sabarnya menemaniku dan untuk papa, Mama yang menjagaku dari jauh tanpa ku tau.

Aku akan terus melanjutkan kehidupan ku, akan ku hadapi semua masalah yang akan datang, dan terimakasih untuk Iqbaal ku, Iqqi ku yang sudah sabar menunggu, dan dengan sabarnya menghadapi sikapku selama ini.

Tamat

Ok sip kali ini beneran. Tamat, abis dah ini cerita.

Makasih ya, yang sudah mendukung cerita ini, sudah sabar nungguin aku buat posting, makasih juga buat kalian yang usah baca, dan kurang lebihnya mohon maaf karena aku juga masih butuh banyak belajar.

Meski udah tamat, aku tetap minta vote and Commet kalian 😘. Jangan lupa hati TYPO.

Aku ucapkan sekali lagi terima kasih😘

Oh iya, jangan lupa baca cerita kedua ku ya.😊😉

Your Are My Heart ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang