Kecewannya & Penyesalanku

1.3K 115 14
                                    

•••
Percayalah rasa itu masih ada, Bahkan akan tetap ada. Walaupun aku telah dibawa pergi oleh kekecewaan.
-Iqbaal DR

Tanpa aku sadari karena tingkahku membuat mu pergi dari ku dan menyisakan penyesalan mendalam.
-(NamaKamu) Faira As
•••


Hari-hari ujian telah usai, semua siswa terbebas dari beratnya pembelajaran. Begitu pun dengan (NamaKamu), setelah kedua orang tua kembali keluar negeri rencananya bersama Naufal untuk mengembalikan ingatannya sudah mereka persiapkan.

Sama halnya dengan Iqbaal semua persiapan dia untuk pergi ke Amerika sudah selesai di urus.

Selama ujian berlangsung Iqbaal terus menghindari (NamaKamu), semenjak malam dimana dia bernyanyi di cafe waktu itu dan langsung pergi begitu saja saat melihat air mata (NamaKamu) dan Sam yang berada di sisinya.

Iqbaal terus menghindarinya,  dia tidak bisa menghadapi (NamaKamu) karena hanya dengan mendengar suaranya apalagi melihat air matanya maka dia tidak akan pernah mampu untuk pergi dan (NamaKamu) pun berpikir bahwa Iqbaal sedang sibuk sampai saat ini dia belum tau jika Iqbaal akan pergi.

" Woy Bal" panggil naufal dari arah belakang lalu menepuk bahu Iqbaal. Mereka sedang berjalan di koridor sekolah, mereka berdua mampu menarik perhatian siswi di sekitar mereka.

"Eh. fal,, gimana ujian lo?" Tanya Iqbaal menapakkan senyum tipis.

"Lancar, lo gimana persiapannya ?"

"Ya gituh, udah semua ini gue abis ambil berkas dari kepala sekolah" kata Iqbaal. Banyak tatapan memuja untuk mereka berdua, kalian tidak lupakan kalau mereka siswa berpengaruh di sana?._<

"Udah lo kasih tau Ira ?" Pertanyaan Naufal membuat  Iqbaal diam.

"Gue udah tau jawabanya, lo seharusnya kasih tau Ira, lo gak tau ajah dia sebenarnya suka sama lo tapi gak tau kalau sama itu si Sam sam itu"

"Gak usah hibur gue, biar dia suka gue tetep ajah gue bakal pergi. Jadi gak udah bo'ong" Iqbaal menjitak kepala Naufal.

"Sakit tau,,, Isss, orang gue serius juga. Ira sendiri yang bilang" kata Naufal menepuk bahu iqbaal, "yaudah, gue kesana dulu si nyonya udah nunggu " kata Naufal berlari menuju arah parkiran disana sudah ada zoy yang menunggunya.

Iqbaal melanjutkan langkahnya menuju motornya . Tapi dari sisi lain (NamaKamu) sedang menelfon entah dengan  siapa.

Bruk....

Karena Iqbaal yang serius melihat kepergian Naufal dan (NamaKamu) yang sibuk menelfon membuat mereka bertabrak.

"Sorry, aku gak sengaja" kata (NamaKamu) mengangkat wajahnya mentap orang yang dia tabrak namun jantungnya seakan berdetak cepat melihat orang itu adalah Iqbaal.

"Gak masalah" kata Iqbaal kemudian akan beranjak pergi namun lengannya ditahan.

"Bal,, aku..."

"Oh iya (NamaKamu) gue mau ngomong penting" kata Iqbaal memotong perkataannya.

"Kenapa..?" tanya (NamaKamu), tak bisa dia pungkiri dia sedih mendengar panggilan itu tapi apa yang harus dia lakukan?.

"Gue..."

"Halo... Ra.. lo masih disana kok gak ngomong"

(NamaKamu) terkesima lalu mengangkat ponselnya mendekatkan ke telinganya.

"Masih ada lah, lagi sampai mana tadi"

Your Are My Heart ✔Where stories live. Discover now