Rencana Dimulai

1.2K 111 5
                                    

.Jangan bosan baca cerita ini.
😊
Hati hati TYPO!


Jika ingin melihat semua hal hal yang baru dan yang ingin kau tau, maka keluarlah dari zona nyamanmu


Naufal terus menatap (NamaKamu) semenjak perjalanan pulang dari bandara hingga sekarang, Gadis itu terus melamun entah apa yang menghantui pikirannya.

Ingin sekali Naufal mengetahui isi pikiran adiknya itu, biar bagaimana pun dia adalah seorang kakak yang tidak akan sanggup melihat adiknya terluka.

"Ra,, makanannya jangan di liatin aja, ayo dimakan keburu dingin" ucap naufal tak ditanggapi oleh gadis itu. Mereka sedang duduk berhadapan di meja makan dengan dua piring nasi goreng dan dua gelas air putih di meja.

"Makan Ra,, nanti lo sakit " kata Naufal lagi masih tak ada suara dari gadis di depannya itu namun kali ini dia memandang Naufal dengan pandangan kosong.

'pandangan itu!!!' batin Naufal. Ya,,, pandangan yang sama saat naufal melihat Iqbaal terpuruk karena harus dipisahkan dari (NamaKamu) kini Naufal melihat pandangan itu lagi pada adiknya.

"Ra.. yakin lah Iqbaal masih sayang ama lo dia bakal balik Ok, jadi makan sekarang" bujuk naufal

"Ira lelah" kata (NamaKamu) lirih.

"Baiklah setidaknya makan dulu makanan mu baru istirahat"

"Lelah kakak,faira lelah." Katanya dengan nada suara sedikit meninggi sambil Menatap Naufal dengan mata berkaca-kaca.

"Makan dulu ya" Naufal melembutkan suaranya.

"Lelah kakak, faira bilang lelah" sentak (namakamu) berdiri dengan air mata yang sudah mengalir di pipinya, Naufal terkesimah melihat itu.

"Oke oke, ayo ke kamar" Naufal berdiri dan menuntunnya kekamar namun (NamaKamu) bukannya masuk kekamarnya melainkan kamar Naufal.(?)

Tanpa banyak komentar Naufal mengikutinya kedalam, (NamaKamu) menarik Naufal ke kasur.

"Kakak temenin faira ya, jangan tinggalin faira juga" ucap (NamaKamu) seperti anak kecil tak lupa dengan mengigit jari telunjuknya dan menatap Naufal memohon, Naufal hanya menganguk, dia tak bisa menolak jika adiknya sudah mengeluarkan jurus andalannya.

"Iya" jawab naufal

Sudah lebih sejam Naufal menemani adiknya dengan posisi (NamaKamu) memeluknya erat seakan tak ingin dia pergi kemana pun.

Naufal menatap wajah tenang adiknya yang sedang tidur itu meskipun matanya bengkak karena habis menangis. Adiknya imut sekali saat menunjukkan jurus andalannya tadi.

TUNGGU!!!. Ada yang salah!!

Naufal panik, (NamaKamu) tadi menunjukkan kelakuannya yang sering dia lakukan sebelum peristiwa itu. Ini berbahaya, jika seperti itu berati adiknya tadi bukan melamun melainkan memaksa ingatannya kembali dan itu juga yang membuatnya lelah dan ada kemungkinan dia tertekan.

"Shitt!!" Umpat Naufal, kenapa baru dia baru menyadarinya, bagaimana ini? Apa yang akan terjadi setelah ini?.

Naufal perlahan melepas pelukan (NamaKamu) yang sangat erat itu kemudian turun dari kasur dan langsung menelfon dokter. Dokter yang sama, yang dulu menangi adiknya itu, dokter sudah dia anggap sebagai kakak.

"Halo" ucap naufal saat terfon itu tersambung.

"Halo fal,,, ada apa ?"

"Bisa ke sini sekarang, hal yang gue takutin terjadi.!!" Panik Naufal berjalan bolak balik di kamarnya.

Your Are My Heart ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang