Trauma

1.5K 131 5
                                    

•••
Luka yang kau pendam sendiri hanya akan menyakiti mu semakin dalam.
•••

Naufal memanggil mereka papa dan mama, mata ira  memanas. Ada sesuatu yang menghantam didalam sana membuat sebulir bening jatuh dari pelupuk mata ira.

Ira tak pernah menyangka orang yang berusaha dia ajak berbicara adalah orang tuanya. Orang tua yang meninggalkannya seorang diri di Rumah yang begitu besar.

Di posisi naufal, dia sangat terkejut melihat adiknya yang menjatuhkan Napan itu dan ternyata adiknya sudah berbicara secara langsung dengan orang tua mereka.

"Faira" panggilan lembut dari belakang sana bukannya membuat hati Ira tenang melainkan semakin sakit.

Tatapan sedu Ira mengarah langsung pada Naufal, bahkan dia sudah tidak berani untuk berbalik lagi.

Dalam pikiran Ira kini penuh Dengan beribu tanya yang menghantui, di penjamkan katanya sejenak untuk menghilangkan pikiran pada Kiran itu.

" Ra..." panggil naufal mengalihkan perhatiannya membuatnya kembali keduanya nyata.

"Faira" ucap Azhar (papa Naufal&ira) melangkah mendekati Ira di ikuti istrinya.

"Jangan dekat...." lirih Ira dengan suara kecil namun masih terdengar oleh mereka.

"Please, Ja..jangan nagis" ucap Naufal mencoba menyentuh Ira namun saat itu juga dia berlari keluar cafe meninggalkan tiga orang yang menatapnya sedih.

Brukk...

Tanpa sengaja Ira menabrak seseorang di depan cafe membuatnya terjatuh, karena tak dapat menahan lagi akhirnya tangisnya pecah saat itu juga

"Ra...!Lo kenapa nagis. Sorry gue gak sengaja . Jangan nagis." itu.. Iqbaal. Dia panik, melihat ira yang menangis memeluk lututnya.

Tanpa pikir panjang Ira memeluk Iqbaal, entah dorongan apa tapi dia hanya butuh tempat sandaran sejenak saja, dia ingat terakhir kali menangis Iqbaal dapat menenangkannya.

Pengaruh Iqbaal cukup kuat untuknya, sakit yang dia rasa dapat terobati dengan pelukan hangat dari Iqbaal.

"Ira!!" Panggil seorang yang membuat Ira melepas pelukannya dan beralih menatap sumber suara itu.

"Sam" lirih Ira mulai berdiri di bantu Iqbaal.

"Jangan menangis Ra ?" Kali ini ucapan Iqbaal menghapus air mata ira, tatapan mereka bertemu.

Dapat iqbaal lihat ada luka yang sangat dalam di mata itu, apa yang terjadi?. Tanya Iqbaal membatin.

Sama halnya dengan Sam, baru kali ini dia melihat ira sekacau itu, selama dia mengenalnya tak pernah gadis itu menangis seperti itu.

Namun semua terjawab saat tiga orang keluar dari cafe itu.

"ra "
"Faira,"
"Sayang maaf" 

Ucap Naufal, papa dan mamanya bersamaan saat berdiri tak jauh dari tempat Iqbaal berdiri bersama Ira.

Iqbaal merasakan Ira mengengam lengan baju yang dia kenakan dengan erat.

Your Are My Heart ✔Where stories live. Discover now