Pilihan

1.3K 114 7
                                    

•••
Sabar itu ada batasnya
Kalau terus di perlakukan seperti ini,
Akan ada saatnya aku memberontak dan pergi menghilang.

•••

Iqbaal pov


Abis dari Rumah sakit gue balik kerumah. Dari sejak pertemuan gue sama (NamaKamu) tadi terus gue pikirin apa yang udah terjadi kenapa dia lupa?.

Gue menjatuhkan tubuh gue di kasur dan menatap langit langit kamar.

Siapa cowok yang selalu bersama (NamaKamu) ?.

Satu pertanyaan itu terus menganggu ku. Dia selalu satu langkah di depan gue, bahkan (NamaKamu) terlihat senang bersamanya.

Apa dia kekasihnya?, Apa gue terlambat datang, ya pasti gue terlambat sudah ada orang lain yang mengambil posisi yang harusnya milik gue.

Selama ini perjuangan gue sia sia, tidak tidak gue gak boleh ngomong gitu. Batin gue sambil memukul kedua pipi gue dan membuang nafas berat.

Meskipun (NamaKamu) bersamanya setidaknya gue masih bisa jadi seorang teman untuknya, seorang teman mungkin itu lebih baik dan harusnya gue berhenti karena sudah ada orang lain yang bisa buat dia bahagia.

Ya gue harus berhenti, gue gak boleh egois. Tekad gue dalam hati.

Dengan pikiran pikiran yang memenuhi otak gue tak lama mata gue terasa berat dan akhirnya gue tidur.

***

"Ale bangun"

"Le... bangun ayo sarapan"

"Bangun nak" panggilan  dan sedikit guncangan di tubuh gue membangunkan Gue dari tidur. Gue buka mata pelan dan saat Itu juga gue tutup lagi karena sinar yang menebus masuk lewat tirai jendela langsung ke mata gue.

"Iyaa bunda Ale bangun " gumang gue dengan suara khas bangun tidur. Saat gue mau duduk, kepala gue sakit serasa sangat berat dan pusing.

"Ale kenapa ?" Tanya bunda mendekatkan tangannya ke kening gue.

"Ya Allah Ale, kamu demam tunggu disini bunda ambil obat" kata bunda khawatir dan berlalu keluar kamar.

Gue membaringkan tubuh namun beberapa menit pintu kamar gue terbuka lagi.

"Ini makan dulu baru minum obat" kata teh ody membawa nampan ke arah gue.

"Gak laper teh" ucap gue, sebenernya laper cuman malas makan bubur, coba aja mikir udah sakit di suruh makan makanan lembek kayak gitu.

"Gak usah manja, makan" kata teh ody. Lalu bunda masuk membawa obat.

"Kok gak makan?" Kata bunda.

"Manja dia bunda, gak laper katanya " adu teh ody, bunda natap gue marah yaudah langsung gue bangun makan tu bubur.

"Ini udah" kata gue setelah memakan bubur itu habis.

"Gak laper tapi abis ih" sindir teh ody.

"Suka suka " balas gue

"Udah udah, minum obat lalu istirahat " kata bunda memberikan obat dan dengan cepat gue minum abis itu tidur lagi.

Satu jam sudah berlalu gue bangun dan demam udah mendingan tapi masih sedikit pusing tiba tiba ponsel gue bergetar.

(NamaKamu)As
Iqbal... sibuk gak?
Bisa ketemu di cafe sky!?

hampir saja gue lompat dari kasur liat chat dari (NamaKamu) ngajak gue ketemu, emang dia udah inget gitu?.

Your Are My Heart ✔Where stories live. Discover now