Maaf

1.4K 126 3
                                    

•••
Tidak semua kata 'maaf' itu menyembuhkan.
•••

"Ira... ternyata lo disini, lo baik baik aja kan?, Gue khawatir sama lo dari semalam!!" Ujar seseorang berjongkok di hadapan (NamaKamu) sambil menggenggam tangannya.

Terkejut?!, Tentu saja (NamaKamu) sangat terkejut akan hal itu, dia menatap bingung orang itu.

"Siapa?" Hal pertama yang keluar dari bibirnya sambil berusaha mengingat-ingat dimana pernah bertemu orang yang di depannya ini.

Wajahnya gak asing, kayak pernah liat tapi dimana ya ?, Batin (NamaKamu)

"Lo.. ga.k inget?" Tanya Iqbaal khawatir, "Ra.. Jan Becanda " katanya lagi.

Ra...??!! Dia panggil aku Ira?. Siapa sih!? Batin (NamaKamu) masih bingung dengan semua ini.

"Tunggu Jangan bila...." ucapan Iqbaal Mengantung sambil membulatkan matanya.

"Jangan bilang dia lupa, apa dia kambuh. Oh shit kenapa pula dia ketemu Om Azhar kemarin" batin Iqbaal memaki.

"Aku ingat " ucap (NamaKamu) tiba tiba sukses mengejutkan iqbaal.

"Benarkah, lalu semalam lo kemana ?"tanya iqbaal bernafas legah.

"Semalam?, Semalam kita ketemu? Yang aku ingat kita cuman temen sekelas"herannya, dia sama sekali tak ingat apa-apa soal tadi malam yang iqba bahas.

Mungkin ada hubungannya dengan aku ada disini. batin (NamaKamu).

"Apa ada yang terjadi semalam ?"  Tanya (namakamu) kaku akibat merasa tak terlalu kenal dengan cowok di hadapannya ini.

"Emm..ku,, kurasa tidak ada yang  penting. Cuman bertemu di depan cafe ajah lalu abis itu lo langsung pergi makanya gue nanya" jelas iqbaal sedikit berbohong, Iqbaal tau ada sesuatu yang salah.

"Em oh iyaa.. .." 

"Tapi ke..." ucpan Iqbaal terpotong oleh teriakan seseorang.

"Ra... disini rupanya udah gue cari dari tadi" teriak Sam, membuat kedua orang yang duduk itu menoleh padanya.

"Sam" sapa (NamaKamu) ceria melihat Sam, terletak senyum kecil di bibir itu.

Hati Iqbaal sedikit tercubit melihat itu, siapa sebenarnya Sam ini semudah itu kah dia menerbitkan senyum yang bahkan mati matian gue usahan untuk muncul tapi dia hanya dengan memanggil dapat menerbitkan senyum itu. Iqbaal.

"Kok disini ngapain?" Tanya sam kini sudah berada di hadapan (NamaKamu) dan Iqbaal.

"Bosen ajah jadi kesini " Sam mengacak rambut (NamaKamu) gemas.

"Ehem, Eh,, gue ke dalam ya " ucap Iqbaal canggung kemudian  langsung pegi tanpa mendengar jawaban mereka berdua.

Iqbaal mengeluarkan ponselnya dan menelfon Naufal

Tut...Tut...tu

"Halo,, ada apa bal ?"  Suara nauf di seberang sana, terdengar sangat lelah.

"Gue udah ketemu ira" Iqbaal sedikit kasihan pada Naufal dari semalam dia tak tidur hanya untuk mencari adik perempuan itu.

"Serius bal,, lo gak Becandakan?, Dia dimana ?, Dia gak apa apakan?, Aish,, pokoknya lo Dimana sekarang? Gue nyusul kesana " rentetan ucapan Naufal terdengar khawatir campur sedikit legah.

"Bal,, lo disana kok gak Jawab ?"

"Gimana mau jawab lo ajah ngomong terus " ketus Iqbaal heran pada Naufal yang cerewetnya kayak cewek kalau berhubungan dengan adiknya.

Your Are My Heart ✔Where stories live. Discover now