☀dua tujuh

1.5K 295 25
                                    

❝we'll do dishes together.❞

...

"Gunting batu kertas!"

Jungkook menggeleng; Jimin mengikuti. "Oke, lagi."

"Gunting batu kertas!"

Jimin mencebik. Kali ini ditambah dengan kerut di dahi dan ekspresi kesal di wajah. "Jangan mengikutiku terus, bodoh!"

"Aku tidak mengikutimu!"

Dan mereka mengulangnya lagi--gunting, batu, kertas. Berkali-kali mereka lakukan itu sejak lima menit yang lalu namun belum juga menemukan titik terang. Padahal, pemenangnya bakalan amat sangat menentukan kelangsungan hidup mereka malam ini.

(Kalau kau penasaran (tentang gunting batu kertas itu, maksudnya) mereka melakukannya untuk menentukan siapa yang akan mencuci piring malam ini.)

Biasanya Jimin yang akan mengalah; memilih pasrah lalu mencuci sambil ngedumel dan Jungkook bakalan tertawa senang (karena pria itu, katanya, benci sekali mencuci piring). Tapi kali ini, Jimin tidak mau. Jungkook juga tidak. Makanya mereka datang dengan ide suit itu (yang nyatanya agak bodoh karena belum ada yang menang sampai sekarang).

Mereka sama-sama lelah. Jimin pikir jemarinya akan copot kalau begini caranya. Jungkook juga sudah menghela napas berkali-kali. Dan akhirnya, setelah lama tak ada yang mau mengalah, Jimin bilang, "Ayo kita lakukan bersama."

Dan Jungkook tak butuh waktu lama untuk bilang iya.

Jadilah Jimin yang mengambil langkah duluan. Memasang celemek karena tak ingin bajunya basah lagi. Lalu berjalan pelan ke tempat cucian piring, mengambil spons dan menyiapkan sabun. Namun Jungkook belum juga beranjak. Masih betah berdiam diri sambil memerhatikan Jimin dengan senyum di wajah.

Jimin, dengan jengkel, "Cepat ke sini! Mau kau kutenggelamkan dalam got?!"

Jungkook bergumam. Jimin meneruskan kegiatannya dan barulah Jungkook mengambil langkah. Bukannya menempatkan diri di sebelah Jimin, Jungkook malah ada di belakang pria kecil itu. Menekan dadanya agar berhimpitan dengan punggung Jimin, kemudian mengalungkan lengannya di pinggang.

Jarinya benar-benar bekerja saat itu, membilas piring-piring yang Jimin telah sabuni. Tapi itu tetap tak mengubah fakta kalau dia hanya modus saja. Karena dagunya bertopang pada pundak sempit Jimin dan ia bernapas dengan tenang di ceruk leher sang hyeong. Senyum miring terlukis di bibir seiring jarinya terus bekerja.

"Ck! Kalau begini caranya, tak usah membantu! Pergi saja sana!" Jimin protes. Namun tak dapat dipungkiri kalau rona merah jambu muncul di pipinya.

"Cerewet. Masih untung aku bantu," balas Jungkook. Dia maju sedikit, semakin membuat tubuh Jimin terhimpit, lalu melumat bibirnya sekilas. "Kalau cerewet, kucium bibirmu sampai bengkak."

Jimin terdiam. Namun, diam-diam juga, ia ingin dibuat begitu.

(Sebenarnya, Jungkook benaran benci mencuci piring. Kalau bukan bersama Jimin, mana sudi dia melakukannya.)

...




Fyi gais, kalo ga ada halangan, Hah Apaan bakal tamat minggu ini :3

(Lima.)

hah apaan ° kookminHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin