❝you are my love.❞
...
Katanya, cinta itu datang karena terbiasa.
Tapi, bagaimana dengan Jungkook? Bagaimana dengannya yang sudah jatuh hati saat pertama kali melihat?
Bagaimana dengannya yang sekarang gugup setengah mati di altar?
Mamanya bilang, "Oh, sayang. Aku tidak keberatan kalau kamu menikahi Jimin. Kalau dia kebahagianmu, cinta terbesarmu, kenapa tidak?"
Dan itu membuat Jungkook seratus persen yakin dengan hari ini. Hari di mana Jimin berjalan ke arahnya, pelan dan malu-malu. Rona merah menghias pipinya--kontras dengan jas putih yang ia pakai. Dia gugup, itu pasti. Tapi tetap tak menyembunyikan raut bahagia yang terpasang di wajahnya atau senyum lebar yang tersungging di bibirnya.
Mereka sama-sama gugup, jelas. Sekarang adalah hari sakral di mana keduanya mengikat janji--berjanji pada Tuhan, di hadapan pendeta juga keluarga. Bertukar cincin sebagai tanda fisik janji itu sendiri. Lalu berbagi ciuman yang semata-mata hanya terlihat sebagai pelengkap manis, namun nyatanya penuh makna.
Jungkook berbisik di telinganya, "Kau adalah cintaku. Sejak pertama kali dan akan selalu sampai nanti."
Ah, sial. Betapa kata-katanya sangat manis sampai Jimin salah tingkah seperti ini.
Mereka pulang bergenggaman tangan. Kembali lagi pada apartemen kesayangan yang lengang karena ditinggal seharian. Banyak mawar putih di sana, bertebaran di mana-mana (kemungkinan kerjaannya Taehyung). Tapi, mereka tak peduli.
Yang penting bukanlah mawar, atau foto pernikahan mereka yang harus dipajang di dinding, atau ucapan selamat orang-orang yang datang. Tapi, cinta; satu hal yang mengikat mereka.
...
Selamat Minggu pagi :D
Plis Plis jan muntah ama ini ya, gua tau terlalu cheesy dan agak menjyjyqan, dan mungkin buat kalian kecewa :") /slap. Mohon dimaklumi :")
Satu.
