☀dua sembilan

1.5K 280 27
                                    

❝i love your hugs.❞

...

"Aku cinta pelukanmu," kata Jimin pada suatu sore yang dingin--hujan turun sedari tadi, rintiknya membasahi bumi dan membuat suhu dalam apartemen mereka jadi turun beberapa derajat.

Itulah sebabnya mengapa sore ini mereka hanya bermalas-malasan di kasur. Dingin membuat segalanya terasa berat. Inginnya hanya bergelung dalam selimut, berbagi hangat tubuh di antara pelukan juga ciuman yang terbagi. Jimin sepenuhnya bersandar pada Jungkook; menjadikannya sebagai tumpuan sedangkan lengan pria itu melingkari tubuhnya. Mendekat dan merapat di setiap detik langit bermuram durja di luar.

"Hm, kenapa?" Jungkook membalas. Namun tetap tak memindahkan hidungnya yang asyik menghirup wangi di antara helaian pirang Jimin.

"Hangat. Lebih hangat daripada syal rajut nenek Taehyung, atau pelukan Mama. Karena, anehnya, hangat itu menjalar sampai hati." Lalu pria itu terkekeh kecil, suara renyahnya bersahut-sahutan dengan rintik yang jatuh.

"Aku juga suka memelukmu," kata Jungkook. "Seperti memeluk boneka beruang besar. Tapi yang ini bikin jatuh cinta terus."

Sore itu memang dingin. Langit masih betah bersedih di sana dan melaksanakannya pada bumi. Dinginnya makin menjadi. Menyelusup di antara kain tebal dan kulit-kulit. Tapi pengecualian untuk mereka; yang tertawa di antara kehangatan tubuh satu sama lain; yang berpelukan di antara tatapan penuh cinta.

(Dan sebenarnya, alasan lain kenapa Jungkook senang memeluk Jimin adalah; karena pria itu berisi.)

...









Unedited ya gais. Mata saya ga kuat lagi :(

Tiga.

hah apaan ° kookminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang