1 || Skripsi

114K 12.6K 544
                                    


========

1

s k r i p s i

========



"Jadi, tetap lanjut mengenai biomaterial, ya?"

Riv mengangguk di depan Pak Hugo, dosen pembimbing skripsinya. "Iya. Semua sudah sesuai sama proposal penelitian saya, Pak."

"Ah, iya. Saya juga berpendapat bahwa penelitianmu ini bisa dikembangkan, Riv." Hugo bersandar di kursi putarnya. "Jadi ini dari bahan yang kamu pakai, ada yang perlu diganti sumbernya kalau kamu ada nilai tambah dari produkmu. Kamu bisa pakai polidopamin dari byssus kerang."

"Dari byssus kerang?" Riv mengangkat alis. "Kalau pakai byssus kerang, emang apa bedanya sama polidopamin biasa?"

"Sebenarnya sama aja. Cuma lebih ke nilai tambah karena kamu memanfaatkan bahan dari limbah cangkang kerang."

"Ohh, paham, paham. Ini karena byssus ada di eksterior kerang, jadinya masuk cangkang. Okelah, jadi saya harus ke mana Pak, buat dapat polidopamin byssus kerang? Apa harus saya sintesis sendiri dulu?"

"Oh, nggak usah." Hugo meraih ponselnya. "Untung ini yang bikin masih ada di Jakarta. Nanti saya hubungi dia. Kalau dia available, kamu lanjut hubungi dia sekalian minta sisaan polidopamine yang udah dia bikin. Atau kalau ternyata udah habis, kamu bisa minta tolong ajarin aja cara sintesisnya."

"Baik, Pak. Ini orangnya kira-kira bisa saya hubungi kapan?"

"Sekarang juga bisa, kalau kamu mau." Pak Hugo membuka ponselnya untuk mengirimkan kontak. "Itu, barusan udah Bapak kirim ke WA kamu, ya."

"Makasih banyak, Pak," ujar Riv, tersenyum tulus. Hugo adalah salah satu dosen pembimbing yang menurutnya sangat enak diajak diskusi, meskipun terkenal perfeksionis.

Riv membuka isi chat-nya dengan Pak Hugo. Ketika dia membaca nama kontak yang Hugo berikan, Riv menahan diri agar tak memasang wajah kaget.


Arraf Abizard Rauf


Ah, si budak standar masyarakat, pikir Riv, menarik napas. Udahlah santai. Cuma minta polidopamin byssus kerang dari dia, beres.

"Kamu udah kenal kan sama si Arraf?" tanya Hugo. "Nggak mungkin nggak kenal, ya." Hugo tertawa.

Riv tersenyum tipis. "Iya, kenal kok, Pak. Kan, dia kakak tingkat jurusan."

"Iyalah! Kebangetan amat kalau kamu nggak tahu. Seantero kampus ini aja tahu."

Riv merasa senyumnya mulai terlihat lebih terpaksa. "Iya, Pak."

"Ya udah. Nanti kamu jangan lupa hubungi dia. Sibuk memang itu anak. Tapi, pasti bisalah kalau cuma ambil polidopamin."

Riv mengangguk. Masih tersenyum kaku. Akhirnya, dia menutup pembicaraan dan pamit untuk keluar dari ruangan Pak Hugo.

Usai menutup pintu ruangan, Riv merogoh ponselnya untuk melihat kontak Arraf. Dia menarik napas. Kemudian mengetikkan kata-kata di ruang chat tersebut untuk menyelesaikan urusannya. Keburu dia lupa.

Setelah itu, Riv berjalan menuju kelas kuliah selanjutnya. Dia hanya tak menyangka bahwa itu adalah awal mula kisah panjangnya dengan Sang Rockstar Kampus.

[ ].


A/N

1. Byssus itu semacam "kaki" kerang gunanya biar si kerang bisa nempel ke batuan atau substrat lain. Bentuknya kayak serabut-serabut gitu. Kagak dimakan kok hahaha. Biasanya dianggap sampah, sih. Yang dimakan langsung kan daging kerangnya aja.

2. Polidopamine itu intinya polimer yang dibuat dengan tambahan dopamine. Biasanya buat pelapis, sih. Kalau lo coba buka Youtube, ada percobaan benda yang dilapisi polidopamine itu bisa flame retardant atau menghambat pembakaran api. Tapi di sini Riv pakenya bukan buat itu. Nanti gue jelasin lagi di chapter-chapter selanjutnya.

3. Jangan pusing yak. Ini gue emang sengaja showing istilah-istilah ginian biar hawa-hawa tokohnya mahasiwa cerdas nan brilian tuh berasa HAHA. Biar kagak tempelan gitu. Gatau deh berhasil apa kagak. Ntar ajalah dilihat.

Rotasi dan RevolusiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang