21 || Raja

54.7K 7.3K 642
                                    

========

21

r a j a

========




Riv masih ingat analisisnya tentang kemenangan FMIPA untuk Oksigen dua tahun lalu.

Rencana kemenangan FMIPA ini bermula dari rapat panitia Oksigen saat itu. Atau, bisa jadi terjadi sebelumnya. Barangkali Arraf memang sudah merencanakan sesuatu seterstruktur mungkin untuk mendapatkan kemenangan agung ini. Dan Riv yakin Arraf selalu butuh informasi dari banyak pihak untuk tahu siapa saja orang yang potensial untuk membantunya meraih target-target hidup Arraf.

Asumsi Riv, Arraf yang berteman dengan Rahayu — salah satu panitia Oksigen yang cukup berpengaruh — mengobrol dan mengusulkan kepada Rahayu untuk penambahan cabang olahraga pada Oksigen tahun ini. Tentu, semua orang tahu bahwa acara yang digelar tiap tahun perlu ada pembaharuan guna perbaikan dari acara sebelumnya. Dengan diskusi bersama Arraf yang berakhir dengan kesepakatan dan respons, "Well, why not? Nanti gue coba sampaikan di rapat panitia," dari Rahayu, akhirnya Rahayu mengusulkan pembaharuan dengan menambah cabor — cabang olahraga— baru dalam Oksigen, yakni renang.

Tak ada yang tahu bahwa sebenarnya, ada alasan kenapa Arraf mengusulkan cabor renang. Dua mahasiswi baru yang masuk FMIPA adalah atlet olimpiade renang nasional. Arraf selalu memastikan bahwa informasi ini tak sampai ke telinga anak fakultas lain. Dia bicara langsung dengan dua mahasiswi itu, bicara kepada teman sekelas kedua mahasiswi, serta mengawasi agar informasi ini tak bocor. Rencana Arraf ini sukses berat karena FMIPA berhasil menyabet empat medali emas dari cabor renang. Empat medali emas sekaligus dalam satu cabor. Jelas itu merupakan batu loncatan yang potensial untuk jadi pemenang Oksigen.

Tentu, rencana Arraf tak hanya itu. Dia juga perlu memastikan bahwa para pemain memiliki stamina lebih. Sialnya sebagai anak FMIPA di Universitas Sapta Husada, kebanyakan mahasiswa sudah lelah duluan dengan banyaknya praktikum dan laporan ilmiah. Tugas-tugas kuliah dan belajar itu sendiri sudah sangat menyita perhatian. Namun, Arraf tentu tak mau menyerah. Dia delegasikan tugas-tugas para pemain andalan kepada anak rajin. Sebagai gantinya, anak-anak rajin akan diberi nilai-nilai lebih dari anak-anak lain dari sisi praktikum.

Jelas, Arraf juga sudah berunding dengan para mahasiswa koordinator asisten praktikum yang merupakan petinggi akademik untuk praktikum anak-anak FMIPA. Negosiasinya tidak sulit berhubung Arraf adalah orang berpengaruh baik dari segi akademik dan non-akademik di kampus. Nilai akademik Arraf bahkan lebih tinggi daripada kebanyakan asdos dan asprak. Arraf juga sering memenangkan lomba karya ilmiah baik skala nasional dan internasional. Jadi, bagaimana mungkin para asdos dan asprak bisa menolak? Kalaupun menolak, Arraf bisa cepat mematahkan argumen mereka yang sekiranya tak masuk akal atau terlalu kaku untuk Arraf. Banyak pula orang-orang yang membela Arraf untuk memenangkan Oksigen untuk FMIPA. Sehingga jika diibaratkan, Arraf punya banyak pasukan dan senjata lebih untuk mereka yang berani menentangnya.

Riv pikir, usaha Arraf sudah cukup gila. Nyatanya, belum segila itu sampai akhirnya Riv melihat dengan mata kepala sendiri usaha Arraf yang lain.

Pada suatu ketika, Riv baru selesai memanfaatkan Wi-Fi fakultas dan tengah berjalan keluar gedung. Dia lalu melihat sosok Arraf berdiri di depan salah satu laboratorium Kimia. Langit sudah gelap. Oksigen hari itu akan dimulai setengah jam lagi. Ada sosok kakak tingkat lain yang Riv tahu merupakan anak jurusan Kimia, namanya Miko. Sayup, Riv mendengar obrolan dua orang itu.

Rotasi dan Revolusiحيث تعيش القصص. اكتشف الآن