20 || Bintang

69.8K 8.3K 1.6K
                                    

========

20

b i n t a n g

========



"Well, that's really something."

Riv menyeruput red velvet-nya lagi ketika mendengar respons Arraf. Riv suka sekali dengan rasa red velvet di kafe ini. Rasa cokelatnya bisa membuat mood seketika membaik. "Kenapa? Asing sama ide tentang mencintai diri sendiri, ya?"

"Sebenarnya pernah dengar, sih. Kayak self-love gitu pernah dikampanyekan kalau di US, atau di akun artis-artis luar. Sama ya maksudnya?"

"Iya, sama. Self-love itu mencintai diri sendiri."

"Gimana caranya lo mencintai diri lo sendiri?"

"Gimana caranya lo mencintai seseorang dan bertahan mencintainya seumur hidup?"

Arraf terdiam. Dia tahu ada logika di balik permainan kata ini. Namun jujur, dia tak pernah terpikirkan bagaimana caranya mencintai orang seumur hidup. Kenapa nggak kepikiran, ya? batin Arraf. "Gue pikir itu bisa langsung terjadi kayak... selama kita bersyukur apa pun kondisi pasangan kita, bisa jadi bakal langgeng hubungannya."

"Ya, bersyukur adalah salah satu caranya. Tapi, itu bukan satu-satunya cara," ujar Riv. "Gini deh, balik lagi ke elo. Lo mau dicintai dengan cara seperti apa? Dikasih hadiah? Diberi ucapan manis buat penyemangat? Dihargai? Diberi apresiasi? Nah, kasih itu semua ke diri lo sendiri. Tulislah kata-kata penyemangat dan taruh di tempat-tempat strategis kamar lo. Kalau lo udah berhasil mencapai suatu target, beri hadiah ke diri lo sendiri misal dengan beli makanan yang lo suka meski harganya agak mahal, atau beli hal lain yang lo suka. Semacam treat yourself gitu. Trus tulis minimal sepuluh hal positif yang lo suka tentang diri lo. Coba hal-hal baru biar nggak bosan. Kalau udah berusaha keras dan ternyata hasil nggak sesuai ekspektasi, putar kata-kata seperti 'You already did a great job, well done, thank you for not giving up' dalam otak lo, itu bisa jadi sugesti untuk apresiasi usaha kita sendiri, tapi jangan lupa evaluasi diri biar ke depannya bisa lebih baik lagi."

Arraf manggut-manggut. Dia tahu itu bisa jadi sugesti positif untuk dirinya sendiri di kala dia sedang down. "Hm, I see. Dan itu bisa diaplikasikan juga ke pasangan."

"Iya. Self-love ini juga tujuannya biar kita nggak bergantung ke pasangan untuk merasa dicintai. Biar kita juga bisa memprioritaskan diri sendiri dalam sebagian besar masalah. Maksudnya, kebahagiaan itu kan, tanggung jawab kita sendiri, bukan tanggung jawab orang lain apalagi tanggung jawab pasangan. Kalau kita merasa orang lain bertanggung jawab buat membahagiakan kita, nanti kita malah selalu bergantung sama orang biar kita bisa bahagia. Seandainya orang tersebut mau pergi dari kehidupan kita, kan sama aja kita merasa 'sumber kebahagiaan' kita juga pergi, jadi kita merasa kita nggak bisa bahagia. Itu bisa jadi toxic, sih. Karena manusia yang nggak bahagia bisa berakhir depresif dan negatif banget pikirannya."

"Jadi," Arraf seketika tersenyum, "lo berpikir bahwa meski tanpa pasangan, kebahagiaan lo tetap bisa lengkap, gitu?"

"Oh, jelas," ujar Riv, tegas sekaligus santai. "Berpasangan itu menurut gue buat menambah kebahagiaan. Bukan buat pelengkap kebahagiaan."

Fix parah! pikir Arraf, menatap Riv dengan berbinar. Nggak akan gue lepas ini cewek. Bakal gue kejar dan nggak akan ada satu hal pun yang menghentikan gue kecuali kematian.

Rotasi dan RevolusiWhere stories live. Discover now