A L F A ✔ [ SUDAH TERBIT ]

A L F A • 18

Setelah menjalani kisah-kisah yang menyedihkan dan menyenangkan bagi Audrey, ia pun kembali bersekolah seperti biasa lagi.

Hari ini adalah hari Senin, dimana seluruh siswa Cahaya Sakti mengalami stress tingkat dewa karena harus menjalani Upacara Bendera.

Tetapi tidak bagi Audrey. Kali ini ia sangat semangat untuk bersekolah, kalau kalian tanya apa alasannya? Ya, alasan nya adalah Alfa.

"Cepetan Drey, lelet amat sihh gerakan lo," omel Oliv pada Audrey.

"Bentaran dong Liv, kaki Audrey sakit nihh, lagian masih ada 5 menit lagi," ucapnya sambil melihat arloji ditangan nya.

"Kenapa kaki lo?" Tanya Oliv serempak dengan Dhita sembari melihat kedua kaki Audrey.

"Semalem jatohh, hehe," jawabnya menyengir.

"Yaa elahh, udah gede masih aja suka jatoh-jatohan," cibir Oliv.

"Isshhhh, Oliv itu ga tau ceritanya,"

"Udahh jangan debat dulu, cepetan ntar lagi masuk loh," ucap Dhita melerai.

Keduanya pun diam dan menurut. Mereka pun jalan ke lapangan untuk menjalankan upacara bendera.

Tidak lama kemudian, Upacara Bendera pun berlangsung.

Setelah satu jam berlalu, Upacara Bendera pun berjalan dengan lancar, tanpa ada suatu kekurangan apa pun.

Seluruh siswa sudah diperbolehkan untuk masuk ke kelas nya masing-masing untuk melanjutkan pelajaran nya. Dan tidak lama kemudian, seluruhnya pun memulai pelajaran yang diajarkan oleh gurunya masing-masing dengan hikmah.

•••••

"Kok muka lo pucet Drey?" Tanya Dhita khawatir ketika melihat Audrey yang berada di samping nya dengan wajah pucat nya.

"Aduuuhhhhh, ga tau Dhit, perut Audrey sakiiiitttt bangettt. Kaya di puter-puter terus di tusuk-tusuk gituu," adu nya pada Oliv.

"Bagian yang mananya?"

"Semua nya Dhit," ucapnya lagi dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Aduuhhh, kalau gitu kita ke UKS aja ya?" ajaknya.

"Enggakk, Audrey ga mau," jawabnya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Jadi gimana dong?" Tanya Dhita lagi yang tidak tau harus bagaimana.

"Auuuhhh, Audrey ga tau la-- AAAAAA SAKIITTT BANGETT DHIITAAA!" teriaknya yang membuat seisi kelas memperhatikan nya.

"Isshhhh, suara lo Drey,"

"Aakkkhhh, bodo amat daahh Dhit!"

"Helloooo everybody......" Sapa Oliv yang baru datang dari kantin dengan tangan yang penuh dengan makanan dan langsung menghampiri Audrey dengan Dhita.

"Lohhh lohhh, lo kenapa Drey?? Kok kaya mau ngelahirin gituu?" Tanya Oliv dengan tampang tidak berdosa nya.

"Hehh, orang lagi kesakitan juga malah dikata-katain!" omel Dhita.

"Y--yaa namanya gue ga tau. Emang kenapa sih?" Tanya nya lagi sembari mendudukkan bokong nya di bangku yang ada di sebelah Audrey.

"Perut Audrey s--ssakiitt bangettt,"

"Ya udah ke kamar mandi sana," suruhnya.