A L F A • 57

103K 5.2K 151
                                    

Kini Oliv, Dhita, dan Bik Inem sedang duduk di kursi yang terdapat di depan ruangan Audrey yang kini sedang melangsungkan operasi nya.
Ketiga nya tampak sangat panik dan juga cemas.

Ketiga nya juga berdoa masing-masing di dalam hati untuk melancarkan operasi Audrey itu.

Sedaritadi juga Bik Inem tidak berhenti menangis. Entah kenapa bik Inem begitu sedih melihat kondisi Audrey seperti ini, mungkin karena ia sudah menganggap Audrey sebagai anak kandung nya.

"Bibik jangan nangis ya, nanti kalau Audrey liat, Audrey nya juga ikut sedih loh," ucap Dhita mengelus-elus pundak Bik Inem lembut.

Bik Inem mengusap air mata nya. Wanita paruh baya itu pun tersenyum, walaupun terlihat, fake.

"Kaya nya kalian pulang aja dulu ya, udah jam 10 malem, nanti dimarahin lagi sama mama kalian," ujar bik Inem.

"Kita udah ijin kok Bik," jawab keduanya.

Bik Inem tersenyum hangat "Tetep aja orang tua kalian pasti khawatir kalau anak gadis nya belum pulang juga,"

Kedua nya tampak menghembuskan nafas nya pasrah.

Namun sesaat kemudian, Oliv merasakan getaran dari saku celana nya. Yap, handphone nya yang berdering.

Oliv pun langsung merogoh saku nya, dan mengambil handphone nya tersebut.

"Siapa?"

"Kak Alfa nih," dengan cepat Oliv pun langsung menggeser tombol hijau yang tertera di layar handphone nya itu.

"Halo kak?"

"Gimana?" Tanya Alfa dari sebrang sana.

"Ha? M-maksudnya kak?" Tanya Oliv balik yang bingung dengan ucapan singkat lelaki itu.

"Audrey,"

"Oh, A-audrey di operasi kak, sorry lupa bilang sama kakak," jelas gadis itu yang terdengar bahwa ia sedang di landa rasa takut karna terlambat memberitahu lelaki itu.

Di sebrang sana, Alfa sedikit syok.

"Udah selesai?"

"Belum kak, ini kita lagi nungguin, tapi gue sama Dhita mau pulang dulu kak,"

"Gue kesana,"

Tutt......

Panggilan tersebut pun mati dalam sepihak.

"Apa katanya?" Tanya Dhita penasaran.

"Katanya dia mau kesini,"

"Ya sudah gak papa, kalian pulang aja ya. Besok baru kalian kesini lagi,"

"Hmm, ya udah deh bik. Kalau ada apa-apa jangan lupa telfon kita dua ya?" ucap Oliv.

"Iyaa non, pasti." bik Inem mengangguk pasti.

Setelah itu, keduanya pun berpamitan kembali pada Bik Inem, dan langsung melenggang pergi meninggalkan rumah sakit tersebut.

.

"Gimana Audrey nya bik?" Tanya Alfa yang baru saja sampai, dengan nafas yang sedikit tersenggak-senggal.

"Eh? Den Alfa? Opersi nya belum kelar den,"

Alfa menghela nafas gusar. Entah kenapa ia sangat cemas dengan gadis yang sudah sejak lama menyukai nya itu. Apakah ia sudah mulai bisa membuka hati nya pada gadis itu? Atau hanya sekedar perasaan kemanusiaan saja?

Hanya Tuhan lah yang tahu.

Ceklek.....

Terdengar suara decitan pintu.

A L F A ✔  [ SUDAH TERBIT ]Where stories live. Discover now