A L F A • 19

118K 6.1K 127
                                    

"Baik semua nya. Sebelum kita mulai, bapak akan absen kalian satu persatu," ucap Pak Didi, guru olahraga kelas X IPA I.

Pak Didi pun mulai memanggil satu persatu nama-nama dari kelas tersebut.

Saat Pak Didi beralih ke nomor urut 4, bapak itu bertanya.

"Kemana si Audrey?" Tanya bapak tersebut.

"Audrey sakit perut pak, jadi lagi di kelas tiduran," jawab Oliv sembari mengangkat satu tangan nya ke atas.

"Kenapa tidak di UKS saja?"

"Dia nya ga mau pak,"

"Ohh, baik. Bapak lanjut kan,"

Absen nya pun di lanjutkan kembali sampai nomor urut terakhir.

Setelah selesai memanggil satu per satu nama-nama nya, mereka pun memulai Pelajaran olahraga nya.

•••••

Audrey berjalan ke kamar mandi dengan senyum yang mengembang di bibir manisnya. Hari ini hati nya sangat berbunga-bunga.

Sesampainya di dalam kamar mandi, ia langsung masuk ke kamar mandi yang paling ujung, dan langsung memakaikan minyak kayu putih tersebut ke perut, leher, dan belakang kuping nya.

Setelah selesai ia pun mengancing baju nya kembali dan langsung keluar dari tempat tersebut.

Saat ia ingin melanjutkan langkah nya, kaki nya terhenti seketika karena melihat Agatha bersama teman-temannya datang dari arah luar.

"Eeehhh, ada si cabe," ucap Agatha dengan tatapan membunuh.

Audrey tidak berkutik, ia hanya menunduk kan kepalanya saja.

"Ngapain lo masih disini. Pergi sana sebelum gue habis kesabaran liat muka lo yang sok kecantikan itu,"

Audrey masih menundukkan kepalanya saja. Dan karena ia di suruh bergeser oleh Agatha, ia pun melangkah kan kakinya keluar dari kamar mandi tersebut.

Tetapi ketika jarak Audrey dan Agatha samping-sampingan, Agatha sengaja menjegal kaki Audrey dan....

Brukk

"Auuhhhh," lirih Audrey pelan.

"Hahaha. Upsss, lo jatoh ya?" Tanya Agatha pura-pura tidak tau dengan tawa yang menggelar.

"Hahahaha, emang enakk!!" Tambah teman-teman Agatha tadi yang mengikuti nya.

"Makanya jadi cewe jangan murahan dong. Mahal aja ga laku, sok-sok mau jadi murahan lo!"

Audrey tidak menjawabnya, matanya mulai berkaca-kaca. Gadis itu pun bangkit dengan perlahan. Setelah ia berdiri tegak, ia pun langsung pergi dari kamar mandi tersebut tanpa meninggalkan sepatah kata pun.

•••••

"Dhit, gue ke loker dulu ya, lo duluan aja," pamit Oliv.

"Ngapain?"

"Inii, mau ngembaliin buku yang besok mau dipake, capek kalau di bawa pulang," jelas nya.

"Owh, gue tunggu di kelas ya, sekalian mau liat Audrey,"

"Okee."

A L F A ✔  [ SUDAH TERBIT ]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt