A L F A • 65

83.1K 4.1K 133
                                    

Entah kenapa badan Audrey terasa berat. Badan nya juga terasa panas. Gadis itu pun merasa kedinginan yang luar biasa, walaupun ia sudah mengenakan 3 selimut berlapis-lapis.

Jam sekarang sudah menunjukkan pukul 06.20. Biasa nya di jam-jam segini, Audrey sudah selesai memakai seragam sekolah nya. Tapi sekarang, gadis itu masih terkapar lemas di Spring bed nya.

Sedangkan di tempat lain. Alfa, lelaki itu sudah menunggu Audrey di bawah, yang sudah lengkap dengan seragam sekolah nya.

Ia memainkan handphone nya sambil menunggu Audrey turun.

Sudah sepuluh menit berlalu. Tapi belum ada tanda-tanda Audrey akan turun.

Alfa pun sudah merasa sedikit bosan.

"Bik, Audrey nya kok belum turun juga ya?"

"Eh? Belum turun juga den? Kok lama yaa, bentar dehh bibik liat dulu ke atas," balas Bik Inem yang hanya di balas anggukan oleh Alfa.

Bik Inem pun langsung beranjak pergi naik ke lantai atas.

Sesampainya di depan kamar Audrey, bik Inem mengetuk nya sekali, dan langsung membuka knop pintu tersebut dengan perlahan.

"Astagaaaaaa non...kok belum bangun juga, itu den Alfa nya udah nunggu dari tadi loh," ucap Bik Inem sambil berjalan mendekat ke arah Audrey.

Bik Inem sedikit tersentak. Kejadian beberapa hari yang lalu kembali terjadi lagi sekarang.

Yahh, Audrey sakit lagi, dengan wajah pucat nya, dan keringat yang bercucuran di kening nya.

Bik Inem meletakkan tangan nya di kening Audrey.

"Astagaaaaaa panas lagi badan non," ujar bik Inem.

Bik Inem pun segera lari tergesa-gesa, ke bawah untuk memanggil Alfa.

"Den, non Audrey sa-sakitt lagi den, badan nya panas pisan,"

"Ha? Kok bisa bik?" Tanya Alfa terkejut.

"Aduuhh, bibik juga ga tau den, semalem juga baik-baik aja kok,"

"Ya udah Alfa ke atas dulu Bik,"

"Iyaaa den, iyaa."

Dengan langkah cepat, Alfa pun naik ke lantai 2, menuju kamar Audrey.

Sesampainya lelaki itu di sana, ia langsung mendekat ke arah Audrey.

"Dreyy," panggil Alfa lembut--sembari mengambil tangan mungil Audrey untuk di genggam nya.

Samar-samar Audrey bisa mendengar nya, gadis itu pun membuka mata nya perlahan.

"Kak sa-sakit kak, badan Audrey sakit se-semuaa," adu nya dengan suara yang sedikit bergetar.

Air mata Audrey pun mengalir deras di pipi gadis itu.

Alfa jadi bingung sendiri. Ia sangat panik.

"Kita ke rumah sakit aja ya?" Tawar lelaki itu.

Audrey menggeleng-gelengkan kepala nya.

"E-engggak kak, ba-badan Audrey sakit semua," rengek nya lagi.

Karna tidak tahu harus melakukan apa lagi, Alfa pun memilih untuk menggendong tubuh Audrey--dan membawa nya menuju rumah sakit.

"Bik, kita ke rumah sakit bik," ujar lelaki itu dan langsung berjalan ke arah halaman rumah Audrey.

Untung saja hari ini Alfa membawa mobil, jadi ia tidak perlu repot-repot lagi.

•••••

Alfaro: blngin gw g dtng.
Alfaro: sma Audrey jg.
Sebastian: ngapa bro? Mau mojok lo bedua? 😂
Alfaro: Audrey skit.

A L F A ✔  [ SUDAH TERBIT ]Where stories live. Discover now