5-3

10.4K 1.3K 59
                                    

Selamaat hari minggu..
💋💋💋




🌸🌸🌸
IG : Adoreyna
🌸🌸🌸




Jimin tahu dalam hidupnya, dia akan ditakdirkan untuk satu Omega. Yang nantinya akan Jimin klaim sebagai miliknya, Jimin tandai, dan satu-satunya Omega yang feromonnya mampu di rasakan sensasinya hanya olehnya.

Jimin selalu berharap, dulu sekali. Berharap dan berencana membuat seorang Jiwoo menjadi mate-nya. Menjadi Omega satu-satunya yang memenuhi kebutuhan gairahnya. Jiwoo adalah pilihan tepat. Semua yang ada pada Jiwoo adalah mutlak keinginannya.

Jiwoo baik, cantik, dan indah. Bahkan Omega itu telah mampu menjadi satu-satunya pendamping Jimin kemanapun disaat para kaum Omega lain tak ada yang berani mendekat dan berteman padanya.

Pun orang tua mereka berteman dekat. Salah satu alasan bagaimana mereka bisa berteman dekat pula. Dulu- setiap ada Jimin, disitu ada Jiwoo. Hingga tak ada satu pun Alpha yang berani mendekati Jiwoo. Semuanya kalah pada sosok Jimin yang selalu menjaganya. Padahal tak sedikit Alpha yang mengincar Jiwoo. Bahkan pernah ada yang terang-terangan menunjukkan ketertarikannya. Namun lagi dan lagi, kuasa Jimin atas Jiwoo adalah kemutlakan diatas keinginan para Alpha. Hingga membuat para Alpha itu harus mundur perlahan sebelum mematik angkara seorang Park Jimin.



Dulu- Park Jimin adalah nama di list terakhir yang akan membuat Jiwoo menangis. Tidak, tidak akan pernah dalam kamus hidup Jimin, bahwa dia akan membuat Jiwoo menangis. Dia adalah tujuan utama Jiwoo saat kesedihan melandanya. Jimin adalah orang pertama yang Jiwoo tuju saat hatinya sedang buruk maupun baik.

Pun sama sebaliknya, Jiwoo adalah tujuan utama Jimin. Disaat Alpha itu tengah bahagia ataupun penuh angkara. Hanya Jiwoo-lah yang mampu meredakan semua letupan hati Jimin.









Namun nyatanya itu semua adalah cerita lama. Karena hari ini, untuk pertama kalinya, Jimin membuat Jiwoo menangis. Menangis di bangku salah satu taman di tepi sungai Han. Disana, sendirian. Dan Jimin merasakan pedih dimana dia tak mampu memberikan lagi bahunya sebagai sandaran penenang. Dan yang lebih mencekiknya, dirinyalah yang menjadi alasan Jiwoo-nya menangis disana.

Dan tak ada satupun yang bisa dilakukan Jimin untuk membantu meredakan tangisan Jiwoo. Saat ini, Jimin benar-benar ingin membunuh dirinya sendiri. Karena dia pernah bersumpah akan menghancurkan apapun yang membuat Jiwoo menangis.

Ini sudah 3 jam, dan Jiwoo tak menunjukkan sedikitpun pergerakan. Jimin hanya mampu mengamatinya, menjaga Jiwoo dari jauh agar tak ada Alpha yang mengambil kesempatan dari kesedihan Jiwoo. Seoul kota yang tidak terlalu baik, dan Jimin tak akan membiarkan Jiwoo merasakan kejahatannya.

Hingga getar ponsel memecahkan atensinya. Jimin mengambil ponselnya dan mendapati salah satu nama yang dirindukannya.

"Halo Hoseok hyung."

"Hei, Jim. Aku sedang ada di Seoul. Kau dimana?"

"Kau baru datang dari Busan?"

"Ya, aku berniat menyusul Jiwoo. Dia ada denganmu?"

Jimin tersenyum masam, mengamati bagaimana Jiwoo masih menangis disana. Membuat satu sudut hatinya berdenyut sakit.

"Dia ada denganku. Dan kami sedang mengalami masalah. Kau bisa menyusul kemari?"

"Ada masalah apa?"

"Kemarilah hyung, aku akan menceritakan padamu."

"Kirim lokasimu, aku akan segera menyusul kesana."








🌸🌸🌸

Hingga kurang dari satu jam, Hoseok telah tiba disana. Hoseok sudah akan segera menyusul Jiwoo saat mendadak Jimin menahannya dan menariknya.

"Ada apa dengan kalian?"

Jimin belum mampu menjawabnya. Hanya mampu menatap Jiwoo dengan sorot kepedihan.

"Kami bertengkar kecil. Dan kali ini aku tak bisa menenangkannya lagi, hyung."

Hoseok menatap Jimin tak mengerti. Karena biasanya yang dia tahu, Jimin lah yang akan menenangkan Jiwoo dan melarang siapapun untuk mendekati Jiwoo disaat seperti ini.

"Aku sudah memiliki mate, hyung."

Dan sukses, membuat raut terkejut di wajah Hoseok, sebelum mengangguk menyadari dengan baik masalah apa yang sedang terjadi.

"Hyung, boleh aku meminta satu pertolongan padamu?"

Hoseok menoleh, menatap Jimin bertanya, apa yang diinginkan juniornya itu.

"Temani Jiwoo, hyung. Temani dia dan gantikanlah tempatku di sisinya. Kumohon, hyung."









Jimin memohon, setulus hati pada Hoseok untuk dapat menggantikan tempatnya sebagai sandaran Jiwoo. Yang hanya dibalas senyum dan anggukan menenangkan dari Hoseok.

Nyatanya, Jimin tidak mengerti. Bahkan Alpha senior-nya itu tengah meriuh dalam hati. Setidaknya membuka kembali kesempatan untuknya, disaat dulunya selalu tertutup oleh keberadaan Jimin. Karena takdir Jimin bukan pada Omega yang dicintainya.


- may 13, 2018


Ini ngetik udah dari dua jam yang lalu, tinggal publish malah ketiduran 🤣🤣
Btw, aku jatuh cinta bgt sama rambut Jhope 😍😍

Ada yang masih merindu kan?? 🤣🤣

Salam peluk cium dari Hoseok
💋💋💋
- Adoreyna

The Saga : MATING HEAT ✔️Where stories live. Discover now