5-8

9.9K 1.1K 76
                                    



Hoseok sudah akan pergi meninggalkan flat milik Jiwoo saat mendadak langkah kakinya terhenti karena seseorang menahan tangannya.

"O-oppa-aa..."

Suara Jiwoo bergetar memanggilnya, membuat sekali lagi Hoseok memejamkan mata menahan desakan hatinya untuk berbalik memeluk Jiwoo.

Hoseok hanya diam, membiarkan Jiwoo berlaku apapun di depannya kini.

Langkah Jiwoo berputar hingga kini menghadang Hoseok untuk pergi dari sini. Kepalanya mendongak menatap Hoseok yang masih enggan menatapnya. Jiwoo menunggu Hoseok menatapnya, namun nyatanya Hoseok malah mendongakan kepalanya menatap langit-langit flat Jiwoo yang tampak begitu kosong.

Hati Jiwoo meraung, menyadari Omeganya tengah menghentak menatap sosok Alpha di hadapannya.

"Oppa, maafkan aku."

Tubuh Jiwoo menerjang Hoseok, memeluknya kuat dan bergetar. Menandakan jika gadis itu tengah bergelut dengan rasa bersalah terlampau menggila. Namun Hoseok masih berdiam, meski perlahan kepalanya menunduk menatap Jiwoo yang tengah mendekapnya kuat. Jiwoo menangis disana dan melecutkan satu sengatan di hati Hoseok untuk setiap satu isakan yang terdengar.

"Oppa, maafkan aku. Aku benar-benar tidak tahu jika itu kau. Aku sudah menyakitimu, Oppa."

Hoseok masih tidak merespon, matanya masih terlalu fokus menatap Jiwoo yang masih menenggelamkan diri dalam pelukannya. Sumpah mati Hoseok ingin merengkuh tubuh itu. Namun tangannya tak mampu bergerak, hanya mampu terdiam menatap tubuh Jiwoo yang masih terus bergetar.


Hoseok masih terus berdiam, hingga suara rendah Jiwoo seketika memecahkan logikanya, "miliki aku sekarang, Oppa."

"Tidak, Ji. Jernihkan dulu pikiranmu baru kau bisa meminta pengklaiman dariku." Hoseok menunduk membalas tatap Jiwoo yang kini mendongak tanpa melepaskan pelukannya. "Lagi pula, kita belum mencium bau feromon kita masing-masing, belum bisa dipastikan kita adalah sepasang mate."

"Buat aku mendapatkan heatku, Oppa! Pecahkan lambangku agar kau mengetahuinya!" Jiwoo menggeleng dan setengah berteriak.

"Tidak, Ji. Aku tidak akan bisa memecah lambangmu jika ternyata aku bukan mate-mu. Namun jika ternyata aku mate-mu, lambangmu akan pecah dengan menyakitkan tanpa heat-mu."

Pengklaiman lambang tanpa heat memang sangat jarang terjadi. Karena kebanyakan mereka yang bukan mate akan gagal memecahkan lambang. Namun jika berhasil, kesakitannya akan menyiksa sang Omega sebelum kenikmatan pengklaiman menghapus semuanya.

Namun cengkeraman Jiwoo di punggung Hoseok menjadi jawaban mutlak yang tak mampu ditolak. Hoseok harus menurutinya, harus. Alpha nya telah mendominasi untuk menurutinya. "Gagahi aku, Oppa. Sekarang! Dan pastikan bahwa kau adalah mate-ku"

Mata Hoseok memerah, saat seketika Alpha-nya tersentak karena tawaran Jiwoo. Hoseok tak hanya diam, tangan kanannya telah bergerak menyampirkan rambut Jiwoo dan menelengkan kepalanya untuk membuka lebar akses lambang Omega Jiwoo. Dan tanpa aba-aba, Hoseok yang telah menumbuhkan taringnya, seketika mencabik lambang Omega Jiwoo. Lambang Omega rusak yang masih meredup tanpa heat.

Orange blossom, peach nectar, cashmere.

Hoseok terhentak, Alpha tubuhnya bergetar hebat. Meraung bergelora dalam benaknya. Penghidunya meraup oksigen menggila hingga mampu membuat respirasinya tersedak, bersamaan dengan tetesan feromon yang meresap ke indera perasanya. Candu dan mabuk, seketika logika Hoseok terenggut menjadikannya kolaps. Menjadikan Hoseok mendadak menjadi budak yang mampu melakukan apapun untuk sekali lagi dapat menyerap aroma feromon yang menguar dengan membabibuta. Hoseok menggelap, menjadikannya rakus dan menghisap kuat lelehan cairan kenikmatan yang baru saja dipecahnya. Alphanya telah berkuasa atas pengklaiman yang baru saja dimenangkannya.



"Aaaaaakkkkhhhhh—-"

Satu teriakan Jiwoo memecah keheningan. Omeganya meraung kesakitan, menerjang kewarasannya untuk tetap menyadarkan diri pada kodrat omeganya. Jiwoo merasakan lambangnya terbakar hebat, tertusuk hingga perihnya menjalar ke seluruh tubuh. Lebih menyakitkan dari pada sengatan karena betrayal yang dilakukannya tadi. Ini sangat menyakitkan, seperti tubuhmu tersayat perih dan terbelah menjadi dua. Namun dibalik itu, Hoseok berhasil memecahkan lambangnya, itu berarti benar Hoseok adalah matenya.




Hoseok terengah, setelah menghabiskan hisapan feromon Jiwoo, tanpa menyadari Jiwoo yang mendadak kehilangan kesadaran akibat rasa sakitnya yang menghancurkannya, dan Jiwoo memejamkan mata dalam senyum.

Hoseok adalah matenya. Dan sumpah pada cintanya untuk Jimin seorang mendadak sirna bersama rasa sakit yang baru saja disengatkan Hoseok padanya. Hoseok lebih mampu membuatnya merasakan rasa sakit yang mengerikan.


- June 21, 2018

Ada yang ngerasa kurang gak? Bikin mabok gak feromonnya Jiwoo? Baunya Hoseok nanti ya abis Jiwoo sadar dulu..

Luvluvluv
- Adoreyna

The Saga : MATING HEAT ✔️Where stories live. Discover now