PART 5

33.1K 2K 317
                                    

   Sedangkan Kiran yang menunggu di loby udah kayak orang yang lagi kurang kerjaan. Meskipun sekarang ia emang lagi nyari kerjaan sih. Tapi bukan nungguin orang yang nggak jelas kayak gini juga kali.

"Oke ,gue pergi. Dikira nggak capek apa, nungguin nggak jelas disini. Lagian gue juga nggak kenal sama tu orang" Gumam Kiran hendak melangkahkan kakinya .

"Kiran tunggu !" Teriak seseorang yang membuat langkah Kiran terhenti.

''Aku udah lumutan nunggu di sini tau nggak, capek " Kesal Kiran.

"Iya, sorry "

   Tapi saat itu Tristan nggak datang sendirian , tapi bareng sama Arland juga.

"Dokter ngapain ngikut juga ?" Bingung Kiran tertuju pada Arland yang berdiri di samping Tristan dengan tampang dinginnya.

"Mm...bisa kita bicara sebentar ?" Tanya Tristan pada Kiran.

"Kita berdua ?" Tanya Kiran yang tertuju pada dirinya dan Tristan.

"Bertiga sama Arland juga, pemeran utamanya disini kan Arland. Jadi, dia ngikut juga lah"

"Pemeran utama ?" Tanya Kiran bingung tingkat akut.

"Kita bicara di situ saja" Tunjuk Tristan ke arah sofa yang ada di sudut loby.
  
   Sebenarnya Kiran bingung, apa yang akan di bicarakan Dokter Arland dan Tristan padanya . Tapi, tak tau kenapa, ia malah mengikuti ucapan Tristan.  Rasanya, ia tak pernah punya masalah apa-apa sama ni dokter kecuali masalah mobilnya yang di tabrak. Tapi, ia sudah tak mempermasalahkan itu koq.

"Jadi, apa yang mau Dokter dan kamu bicarakan ?" Tanya Kiran membuka suara.

"Kamu lagi nyari kerjaan kan ?"

"Iya"

"Dan di saat status kamu yang masih sebagai Mahasiswi, bisa di jamin nggak ada perusahaan yang bakal nerima kamu .Maka dari itu kita berdua mau ngasih kerjaan buat kamu, tapi kerjaan ini nggak ada sangkut pautnya sama perusahaan" Jelas Tristan

"Maaf, bisa langsung ke titik permasalahannya saja ?" Ini Kiran berada di titik kebingungan yang melebihi tingkat akut.

"Gini Kiran, Arland lagi punya masalah sama Mamahnya. Dia di jodohin sama cewek yang jelas-jelas enggak dia suka"

"hwaaah.....serius" kaget Kiran tak percaya "Dokter di jodohin, ini udah jaman apaan. Masih ada acara jodoh-jodohan" ujar Kiran sambil sedikit melirik Arland yang cuman diem . Padahal ini lagi ngebahas masalah dia.

"iya, maka dari itu kita pingin kamu bantuin masalah ini"

   Bingung. Itulah kata yang cocok untuk menggambarkan ekspressi Kiran saat itu. Apa yang akan di rencanakan kedua cowok ini .

"Ngebantuin ?"

"Yes. Kalau kamu setuju , kamu bisa dapetin gaji yang lumayanlah"

"Trus, aku harus ngelakuin apa ?"

"Gampang koq, kamu cuman jadi kekasih pura-puranya Arland"

"What !!" Kaget Kiran.

"Kalian berdua minta aku jadi pacar pura-pura nya dokter Arland. Astaga, yang bener aja dong"

"Iya, kamu mau kan Kiran . Kalau kamu mau jadi pacar beneran nya Arland juga boleh koq"

"Hehh.....lo ngomong apaan " Omel Arland mendengar penuturan Tristan barusan.

"Sorry-sorry, becanda doang"

"Ck..."

"Jadi gimana, kamu mau kan. Lumayan lho pemasukannya" rayu Tristan .

My Soulmate From My Heart  (S2)Where stories live. Discover now