Part 17

20.3K 1.7K 100
                                    

   
    "Jadi, dia mutusin Kiran karena sakit?" tanya seorang gadis yang sedang bersama dengan Tristan. Gadis itu tak lain adalah Ceryl.

    "Hmm," angguk Tristan .

    "Tadi aja aku liat wajahnya pucat banget dan tiba-tiba dia langsung drop."

     "Benarkah? Trus, gimana keadaannya sekarang? Apa udah baik-baik aja?" tanya Ceryl dengan raut wajah penuh kekhawatiran.

     Melihat ekspresi Ceryl yang tampak sangat mengkhawatirkan Arland, tentu saja Tristan merasa sedikit cemburu. Tapi, ia sadar. Nama Arland sudah lebih dulu berada di hati Ceryl.

     "Maaf, aku bukan bermaksud--"

     "Tidak apa-apa,"

     Akhirnya Tristan menikmati makan malam berdua dengan Ceryl dalam suasana yang sedikit hambar. Jus strawbery yang biasanya manis aja, brasa kecut.

     "Tris," panggil Ceryl disela-sela makan.

     "Mm ..," sahutnya tanpa mengarahkan pandangannya pada Ceryl.

     "Kita nikah, yuk!"

     Ucapan Ceryl yang tiba-tiba itu sukses membuat Tristan langsung tersedak.

     "Kenapa, sih?"

     "Nggak liat tampang kaget ku?" tanya Tristan masih terbatuk-batuk dengan wajahnya yang memerah.

     "Ish, kagetnya nggak elit banget." dengus Ceryl.

    Gimana Tristan nggak kaget coba. Ceryl dengan tiba-tiba mengajaknya menikah! Oh, astaga. Yang benar saja. Kemaren Ceryl yang menyatakan cinta padanya dan sekarang dia juga yang duluan ngajakin nikah. Yang benar saja. Apa semua tugas yang seharusnya ia lah yang melakukan, tapi di ambil alih oleh Ceryl.

   "Ceryl, Sayang. Cintaku, kasihku,  Kamu ngomong apa, sih. Jangan bercanda kelewat batas. Kalau aku sampe baper, kamu mau tanggung jawab?" tanya Tristan lewat candaan.

     "Siapa yang bercanda, kamu nggak liat wajah serius ku ini?"

     Tristan cuman bisa bengong memandangi wajah Ceryl.

    "Nggak mau nikah sama aku?" tanya Ceryl dengan tampangnya yang sudah berubah jutek.

     "Eh, bukannya gitu. Tapi menurutku ini terlalu mendadak, Ryl,"

     Terlalu mendadak, bahkan sangat mendadak. Mendapatkan Ceryl saja itu sudah kebahagiaan terbesar baginya. Bukannya ia tak ingin menikahi Ceryl, tapi ia tak ingin serba tergesa-gesa begini. Ada baiknya kalau antara ia dan Ceryl lebih mengenal masing-masing.

     "Ya udah, kalau nggak mau,"

     "Ryl,"

     "Aku mau kita nikah. Jadi, kalaupun kamu sampe di mutasi sampe ke ujung dunia sekalipun, aku bisa ikut," terang Ceryl.

     "Jadi, karena itu?"

     "Aku nggak mau jauh-jauh sama kamu. Ntar, kalau kamu ketemu cewek yang lebih dari aku, gimana?"

     Tristan ingin tertawa mendengar penjelasan Ceryl. Ceryl sampai berpikir sejauh itu.

     "Ya udah,"

     "Jadi?"

     "Kita nikah," Ceryl ingin besorak kegirangan saat mendapatkan jawaban Tristan,"Ini  tempat umum, jangan berteriak," ingatkan Tristan.

     Oke. Ceryl tak berteriak , tapi ia  malah langsung mencium Tristan.

     "Ceryl," geram Tristan.

My Soulmate From My Heart  (S2)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora