PART 7

30.8K 2K 301
                                    


*********

Belum sempat Ceryl menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba....

'Cuppp' sebuah ciuman singkat berhasil mendarat di bibir Kiran.

    Semua yang menyaksikan adegan itu terdiam, termasuk Kiran. Ia tak menyangka kalau Arland tega dan senekad itu menciumnya. Ia marah, kesal , sedih , dengan tindakan yang di lakukan Arland yang dengan seenaknya menciumnya. Ia merasa menjadi seperti gadis gampangan.

"Kakak jahatt...."Histeris Ceryl pada Arland."Dan kau, aku sangat membencimu" Ceryl menatap Kiran yang masih terdiam kaku atas tindakan Arland barusan. Bahkan ucapan kasar yang di lontarkan Cerylpun tak ia respon sama sekali.

    Arland langsung menarik pergelangan tangan Kiran yang masih diam mematung . Dan membawanya menuju ke arah mobilnya di parkiran.

"Masuk" Suruh Arland pada Kiran sambil membukakan pintu mobil. Tapi ia tak mengacuhkan ucapan Arland dan masih diam ."Kamu nggak denger ,masuk Kiran" Ulang Arland atas perkataannya.

'Plakkkk'

    Tamparan dari telapak tangan Kiran seolah-olah , tercetak di pipi kiri Arland.

"Aku kecewa sama kamu Arland . Aku pikir kamu itu berbeda dari cowok-cowok lain, tapi ternyata aku salah. Kamu sama saja dengan mereka, sama. " Ujar Kiran penuh emosi dan berlalu pergi dari hadapan Arland.

    Sedangkan Arland, ia hanya diam memandang kepergian Kiran. Ia merasa pantas mendapatkan tamparan barusan dari Kiran. Apa yang ia lakukan pada Kiran, itu sangatlah buruk.

*******

   Saat ini Kiran berada di dalam kamar kos-kos'annya. Merenungi nasibnya yang seolah-olah tak punya keluarga di dunia ini. Di tambah lagi , bayangan dari tindakan Arland padanya tadi. Itu selalu membayang-bayangi memori otaknya. First kiss-nya sudah di curi dengan mudahnya oleh laki-laki yang merupakan kekasih bohongannya.

'Tok-tok-tok....' terdengar suara ketukan pintu yang membuatnya langsung bangkit dari tempat tidurnya dengan langkah gontai, untuk melihat siapa yang datang.

"Diraaaa" Pekik Kiran langsung memeluk seseorang yang ada di hadapannya yang tak lain adalah Dira .

"Ki, lo kenapa sih ?" Bingung Dira karna ngeliat ekspressi Kiran yang seolah-olah mempunyai tumpukan masalah di otaknya.

"Hiks...hikss" Kiran bukannya menjawab pertanyaan Dira, malah langsung mewek.

"Ehh....lo punya masalah ,ceritain sama gue. Dan juga, kenapa lo bisa tinggal disini"

"Papa sama Mama minta supaya gue tinggal di kos-kos'an Ra. Mereka minta gue buat belajar mandiri dan nggak manja" Jelas Kiran .

"What !!. Mereka keterlaluan banget sih, bisa-bisanya ngirim anak sendiri buat ngekos. Mandiri ?. Apa menurut mereka selama ini lo kurang mandiri gitu" Dira ngomel-ngomel.

"Tapi nggak apa-apalah Ra, seenggaknya kuping gue nggak ngedenger teriakan lagi di pagi atau pun malam hari." Ujar Kiran mencoba tersenyum.

"Dan masalah lainnya ??"

"Masalah lain..??" Tanya Kiran balik.

"Udahlah Ki, gue tau lo punya masalah lain. Lo lagi mikirin apa sih. Apa gue yang notabennya adalah sohib lo juga nggak boleh tau ?"

My Soulmate From My Heart  (S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang