PART 28

24.5K 1.7K 89
                                    

Hingga beberapa langkah lagi cowok itu hendak duduk di sebelah Kiran. Tiba-tiba, entah seseorang yang datang dari mana duduk mendahuluinya. Sambil tangannya langsung bergelayut manja di pinggang Kiran.

Kiran saja sampai kaget dengan sikap orang tak dikenal yang tiba-tiba dengan seenak jidatnya menyentuh dirinya.

Emosinya langsung naik ke ubun-ubun. Kiran sudah siap melayangkan tamparan maut tanpa harus melihat wajahnya terlebih dahulu.

"Maaf, Sayang. Aku telat,"

Mendengar suaranya yang tak asing di telinga Kiran, ia langsung menoleh ke arah orang yang saat ini berada di sampingnya.

"Arland," gumam Kiran.

"Ya, ini aku, suamimu,"

Kiran langsung memeluk Arland saking senangnya, "Aku takut banget tau nggak," mewek Kiran.

"Anda siapa?" si cowok bernama Deni bertanya pada Arland.

"Saya suaminya. Kenapa? Ada masalah? Oo, jangan-jangan cowok ini yang gangguin kamu?" tanya Arland pada Kim sambil melonggarkan ikatan dasi di kerah kemejanya.

Belum sempat Kiran menjawab, tu cowok udah ngacir duluan. Mungkin dia ngiranya Kiran masih seorang gadis. Padahal kan, mantan gadis. Wkwkk...

"Dasar cowok. Nggak bisa ngebiarin cewek cantik duduk sendirian,"

"Kamu juga, datang secara tiba-tiba. Bikin aku kaget tau nggak. Untung aja tamparanku nggak sempat nempel di pipi kamu," omel Kiran.

"Berencana buat nampar aku?"

"Ya, tadinya. Datang-datang langsung grepe-grepe gitu, sih. Kan aku kaget. Tiba-tiba disentuh sama orang lain, jijik,"

"Bagus, cuma aku yang berhak dengan dirimu,"

"Eh, btw kok kamu bisa tau kalau aku ada disini?" tanya Kiran.

"Pake GPS,"

Ucapkan terima kasih pada aplikasi yang bernama GPS. Semoga si penemunya di berikan segala yang terbaik. Coba kalau tidak ada GPS, mungkin saat ini dirinya sudah menjadi santapan para tikus liar itu. Uhh, mengerikan.

"Kamu udah makan?" tanya Arland yang di balas anggukan oleh Kim, "Bagus kalau gitu, soalnya aku tadi juga udah makan bareng klien"

"Trus, sekarang kita kemana lagi?" tanya Kiran.

"Mm.., kita balik ke hotel, bikin dedek embul," jawab Arland dengan tampang mesumnya.

Tu kan bener, Arland sekarang mah pikirannya mesum mulu. Kesambet dimana sih dia.

"Kapan-kapan juga bisa itu mah. Sekarang mending kita jalan-jalan dulu. Kan kita kesini sekalian jalan-jalan," rengek Kiran.

Dengan desakan dan rengekan maut dari Kiran, akhirnya mereka berdua pun jelong-jelong malam di kota Bandung. Sekalian, malam mingguan kayak anak ABG yang lagi pada kasmaran.

Hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Mereka berdua kembali ke hotel. Waktu berlalu sangat cepat.

Arland menuju ke kamar dan langsung menghempaskan tubuhnya di atas kasur. Ia lelah dan matanya mengantuk.

Kiran mengekori Arland hingga ke dalam kamar. Di lihatnya suaminya yang sudah tidur dengan masih mengenakan pakaian kantor lengkap dengan sepatu.

"Arland, ganti baju dulu. Masa tidur pake pakaian kantor gini," bisik Kiran mencoba membangunkan suaminya. Tapi, sia-sia. Yang di bangunkan pun tak merespon. Terpaksa, ia hanya melepaskan dasi dan sepatu yang di kenakan Arland saja.

My Soulmate From My Heart  (S2)Where stories live. Discover now