Part 16

22.3K 1.7K 94
                                    

 
     Kiran saat ini berada di kampus. Tapi, pikirannya malah tak fokus. Ia terus memikirkan keadaan Arland.

     "Ki, lo kenapa, sih? Dari tadi gue liatin, bengong mulu," Dira menghampiri Kiran yang duduk disebuah kursi taman kampus.

     ''Mm .., gue lagi mikirin Arland. Dia lagi sakit,"

     "Oo, gitu. Kalau lo penasaran kenapa nggak disamperin aja. Sebelum lo bener-bener bakal mati penasaran,'' ujar Dira memberi saran.

    "Iya, tapi gue masih ada kelas,"

    Pada saat itu ponsel Kim tiba-tiba berdering.

    Kim mengarahkan pandangannya pada Dira yang berada di sampingnya sambil berucap,"Dari Arland,"

    "Ya dijawab lah, Ki. Masa cuman lo pelototin doang tu ponsel," geram Dira. Kenapa Kiran tiba-tiba jadi bego?

     "Hallo,"
     "Aku udah didepan kampus, kita jalan?"
     "Jalan? Tapi--" ucapan Kiran terhenti saat Dira memberinya kode agar ia menyetujui."Iya, aku kesana sekarang,"
     "Aku tunggu,"

     "Cie cie .., yang mau kencan." Dira meledek Kiran.

     "Gue masih ada kelas dan lo malah minta gue jalan sama Arland."

     "Udah. Sekali-sekali nggak masuk juga nggak akan jadi masalah lah," jelas Dira dengan enteng.

     "Beasiswa gue taruhannya,"

     "Tenang. Kan ini kampus milik bokapnya Arland. Jadi, don't worry be happy ajalah."

     Enak bener si Dira ngomongnya. Yang dapat beasiswa dia, apa hubungan sama Papanya Arland. Toh, ia dapat beasiswa karna nilainya, bukan karna hubungannya dengan Arland yang  berstatus sebagai putra dari pemilik kampus.

     "Tapi, kan--"

     "Sana. Biar gue yang izinin ntar," ujar Dira.

     Kiran akhirnya setuju saja dengan usulan Dira dan segera pergi menghampiri Arland ybg sudah menunggunya di depan kampus.

     "Maaf, lama," ujar Kiran pada Arland yang sedang bersandar di samping mobilnya. Kiran bisa melihat, rona pucat yang masih menghiasi wajah Arland.

     " Iya, nggak apa-apa, kok,"

     "Kenapa ninggalin aku sendirian? Bukannya kamu, sakit?"

     "Iya, maaf. Soalnya aku ada tugas di Rumah Sakit. Itu sangat penting dan nggak bisa aku tinggalin," terang Arland dan semoga saja Kiran bisa menerima.

     "Tapi kamu lagi sakit. Apa seorang dokter nggak butuh istirahat? Aku khawatir akan kondisi kamu tau nggak. Sampe-sampe nggak konsen di kelas."

     "Makasih udah nyisihin sebagian waktu kamu buat khawatirin aku," balas Arland.

     "Kamu ini," dengus Kiran.

     "Kita jalan sekarang?" tanya Arland.

     "Kemana?"

     "Kemana aja, yang penting jalan ajalah," ujar Arland sambil membukakan pintu mobil untuk Kiran.

     Arland mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Hingga beberapa menit kemudian ia menghentikan mobilnya di sebuah taman.

My Soulmate From My Heart  (S2)Where stories live. Discover now