Part 25

29K 2K 166
                                    

     'Bugggh'

     Sebuah pukulan lebih dahulu mengenai wajah laki-laki itu yang tadinya sudah siap menampar Kiran. Ia langsung terpental dengan memar di wajahnya.

    Kiran langsung menghampiri Arland. Ya, Arlandlah yang menyelamatkannya.

     "Gue peringatin ya, Lex. Jangan pernah lo gangguin Kiran, lagi. Dia, istri gue. Dia, milik gue. Ngerti!" Kiran bisa merasakan luapan emosi Arland pada laki-laki yang diketahui bernama Alex. Dialah yang pernah menggoda Kiran dulu di club.

     Tanpa pikir panjang, Alex langsung memasuki mobilnya dan berlalu pergi dengan lebam di wajahnya.

     Kiran langsung memeluk Arland sambil menangis. Kejadian barusan membuatnya ketakutan. Untung saja ada Arland. Kalau tidak, entah apa yang akan terjadi padanya selanjutnya.

     "Sudah, jangan menangis. Ada aku di sini," bisik Arland menenangkan Kiran.

     "Bagaimana kamu tau aku disini?" tanya Kiran.

     "Tadi aku sempat liat Alex, makanya aku nyusulin kamu. Dan ternyata, benar  kan,"

     "Kita pulang saja," ajak Kiran yang di angguki oleh Arland.

     Akhirnya, mereka berdua balik ke apartment. Nggak ada yang namanya dinner romantis-romantisan. Daripada harus mengalami kejadian tadi, Kiran lebih memilih untuk makan di rumah saja. Lebih aman.

     "Nggak kenapa-kenapa, kan?" tanya Arland memeriksa pergelangan tangan Kiran yang terlihat masih memerah karena cengkeraman Alex.

     "Enggak," jawab Kiran.

     "Itu orang tadi kenapa, sih. Perasaan, aku nggak punya urusan sama dia,"

     "Ya. Tapi, dia punya urusan sama aku,"

     "Maksud kamu?"

     "Bisa dibilang, dia itu musuh abadiku. Apapun kehidupanku, dia pasti juga akan ikut campur. Tapi sekarang, kalau itu menyangkut dengan dirimu, aku nggak akan tinggal diam. Jangan dia pikir, urusan denganku tadi bisa selesai begitu saja," jelas Arland sambil membuka kemejanya.

     Kiran sudah menutup kedua matanya dengan telapak tangannya.

     ''Ngapain tutup mata. Aku masih pake kaos,"

     "Kirain," balas Kiran cengengesan duduk di atas kasur.

     "Kiran. Statusku sekarang adalah suamimu," Arland mendekati dan duduk berhadap-hadapan dengan Kiran. Ia menyentuh wajah Kiran lembut, "Jadi, setiap jengkal tubuh ini, adalah milikku. Tak ada yang boleh memilikinya bahkan menyentuh sedikitpun. Semuanya adalah milikku,"

     Mendengar perkataan Arland, Kiran merasa itu sebuah kode. Ya, ia harus ingat. Arland adalah suaminya. Dirinya adalah milik suaminya.

     "Paham?"

     "Jadikan aku milikmu seutuhnya. Lahir, bathin," bisik Kiran.

     Dahi Arland berkerut antara bingung dan tak percaya dengan perkataan yang di ucapkan Kiran barusan.

     "Kok suasananya jadi berasa panas, ya," Arland menyambar remote AC yang berada tak jauh dari jangkauannya.

     Setelah mengatur suhu udara yang pas, ia meletakkan kembali remote di tempat semula.

     "Arland. Kamu dengerin aku nggak,"

     Belum selesai Kiran bicara, Arland langsung mencium bibir Kiran. Dan tentu saja Kiran sedikit kaget. Ya, kaget karna Arland menyerangnya secara tiba-tiba.

My Soulmate From My Heart  (S2)Where stories live. Discover now