Part 16

769 127 27
                                    

Aku terdiam di kursi makan sementara tanganku melempar bola tenis hijau milik Brandon ke sudut ruangan dengan malas lalu Brandon akan mengambilnya, menyerahkannya kembali padaku. Dan aku akan kembali melemparnya. Begitulah yang terus terjadi selama hampir lima belas menit lamanya, sementara aku asyik dengan pikiranku sendiri.

Pada akhirnya kami menemukan tempat untuk bersembunyi ketika hari sudah menjelang malam. Sebuah apartemen sederhana yang terletak di kawasan agak sepi, lumayan jauh dari rumah kami, kira-kira empat mil-sebenarnya tidak begitu jauh, tapi itu sudah lebih dari cukup. Hanya memiliki tiga tingkat bangunan, untuk menempatinya pun tidak perlu memerlukan hal-hal yang menyulitkan seperti surat-surat, kartu identitas, blah-blah, yang jelas intinya kami menemukan tempat bersembunyi yang sempurna. Ditambah sang pemilik apartemen cukup baik, ia bersimpati dan memberikan tempat untukku dan Kimberly. Ia seorang wanita berusia akhir tiga puluhan dan begitu keibuan. Tips bertahan hidup jika kau seorang buronan nomor satu: carilah tempat tinggal yang memiliki tuan rumah yang keibuan.

Apartemen ini kecil. Dua kamar tidur, satu ruang tengah dan dapur. Tidak ada televisi, tetapi setidaknya ada kulkas, kompor, stop kontak, serta wifi gratis. Biayanya juga tidak begitu mahal. Namun yang membuatku senang adalah anjing diperbolehkan di sini. Itu sudah lebih dari cukup.

Kimberly masih terlelap di kamarnya, kurasa ia kelelahan. Sementara aku di sini pusing memikirkan segalanya. Bersembunyi, ekonomi, dan sebagainya. Aku tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah ini. Aku seorang remaja berusia lima belas tahun yang yatim-piatu dan perlu mengasuh adik perempuannya. Aku tidak yakin tinggal bersama kerabat kami merupakan tindakan yang cerdas; aku mulai meragukannya. Aku juga khawatir jika kepolisian akan menyiarkan nama kami di televisi.

Sejauh ini, di berita hanya tertulis bahwa dua orang pembunuh berantai buronan berusia muda dengan inisial E.R dan K.R beserta jumlah korban yang telah melayang. Nama-nama korban pun hanya inisial juga. Hal itu patut kusyukuri, karena jika sampai identitas asli kami diungkapkan oleh pihak kepolisian, maka tamatlah riwayatku.

Aku tidak bisa mengawasi keadaan lewat televisi, tapi bisa mengawasi lewat internet. Lagi pula, internet menyediakan informasi yang jauh lebih lengkap ketimbang berita. Keberadaan wifi gratis di apartemen ini cukup membantu, setidaknya aku tidak perlu menghabiskan uang untuk membeli pulsa. Aku perlu menghemat uang, kami bahkan hanya makan makanan instan yang murah. Namun semalam kami cukup beruntung mendapat makan malam dari pemilik apartemen. Menurut penghuni lain, ia memang baik hati. Setiap penghuni baru di apartemen pasti akan disuguhi makan malam.

Sejauh ini, semuanya masih aman. Masih. Demi keamanan lokasi, aku menonaktifkan semua media sosial dan menggunakan akun cadangan yang misterius. Mereka tak akan menduga bahwa akun itu adalah aku. Aku juga mengganti nomor ponsel agar polisi tidak bisa melacakku lewat sinyal yang terpancar dari kartu sim. Bahkan aku membuat akun e-mail baru. Kimberly juga melakukan hal yang sama. Aku sudah mempersiapkan segalanya.

Aku dan Kimberly juga menyamarkan nama kami. Hanya sedikit mix and match. Namaku sekarang Ezra Edward Reese. Edward adalah nama tengah ayahku, sementara Reese merupakan nama belakang ibuku ketika ia masih gadis. Sementara Kimberly menggantinya menjadi Kimberly Jasmine Reese. Nama tengahnya adalah nama tengah Ibu. Aku tidak mengganti nama depanku karena aku yakin ada jutaan orang lain yang bernama Ezra di luar sana.

Suara daun-daun yang mencakar-cakar jendela sebab terembus angin sedari tadi mengisi kesunyian apartemen. Brandon tak lagi bermain dengan bolanya, kini ia menggigiti jemariku-tidak sakit, karena hanya gigitan main-main. Bulan sudah berganti menjadi bulan Desember, udara semakin dingin. Aku mulai bertanya-tanya kira-kira kapan salju akan turun. Tak terasa sudah di akhir penghujung tahun 2014. Rasanya baru kemarin tahun baru 2014 dirayakan. 2015 akan menjadi tahun pertama kami tanpa orangtua. Tahun pertamaku menjadi sosok mandiri dalam artian sebenarnya.

I Am a Killer [versi revisi]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora