24 | ♡

8.2K 402 22
                                    

Rose melangkah masuk kedalam bangunan yang diberitahu oleh Marisa tempoh hari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rose melangkah masuk kedalam bangunan yang diberitahu oleh Marisa tempoh hari. Hati gadis itu berdebar-debar saat kakinya melangkah masuk ke dalam bilik mesyuarat untuk di interview.

" Rose " gadis itu menoleh.

" Marisa! " terus badan sahabatnya dipeluk erat.

" Hey kau dah kenapa? Ni tangan menggigil gigil dah kenapa? Takut? Nervous? Rose relax lah boss aku tak makan orang " kata kata Marisa langsung tidak memberi kesan kepadanya. Makin menggigil laju adalah.

" Marisa? Awak buat apa dekat sini? " sapa satu suara yang membuatkan kedua gadis itu menoleh.

" Eh boss dah sampai , okey lah Rose aku gerak dulu. Goodluck " Marisa mengenyitkan sebelah matanya dan berlalu pergi meninggalkan Rose dan lelaki yang dipanggil boss itu sendiri.

" So shall we start now? " soal lelaki itu.

" Hah? Start? " Rose terpinga pinga.

" Start the interview session? I've a lot of work to do, can you be fast please? " Rose tepuk perlahan dahinya . Hampir saja dia ingin bersangka buruk dengan lelaki itu.

Rose duduk berhadapan dengan pemilik syarikat besar itu dengan perasan gugup matanya memandang ke lantai .

" Introduce yourself  " perlahan-lahan kepala Rose diangkat. Matanya memandang tepat ke arah wajah tak beriak dihadapannya .

" Nama saya Nur Eishal Rose Binti Raja Mohd Hilman, berumur 25 tahun dan— " Rose mati kata apabila matanya bertembung dengan anak mata berwarna biru milik lelaki di hadapannya.

" Saya dah check resume awak, and yes I'm impressed, cuma awak tak punya apa apa pengalaman dan tak ada tempat kosong untuk awak " bicaranya senada.

" Tolong Encik saya betul-betul perlukan kerja sekarang , kerja apa pun saya tak kesah " rayu gadis itu.

Lelaki itu diam seketika dan memandang lama ke arahnya. Belakang leher digosok perlahan lalu menguak rambutnya kehadapan.

" Okey awak diterima untuk berkerja di syarikat ni " mata Rose membutang. Terus bibirnya melakarkan senyuman manis buat lelaki dihadapannya.

" Terima kasih sangat sangat Encik ! " ikut hati dah lama dipeluk cium bossnya itu namun segera diusir jauh semua itu. Haram huhu.

" Tapi , encik kata tadi tak ada tempat kosong... Habis saya macam mana? " Bibir lelaki itu tersenyum kecil.

" Siapa kata saya letak awak dekat tempat engineering? " Rose tercengang.

" Habistu? "

" Awak Personal Assistant saya "




————

Bibir Eishal muncung kehadapan. Tak puas hati dengan boss baru nya. Marisa menggelengkan kepala. Ada saja yang tak kena di mata gadis itu.

3.0 | Gadis Kiriman Tuhan ✔Where stories live. Discover now