Aussehen 1

26.4K 606 11
                                    

Happy Reading All


Pandi POV

Aku mengucek mataku sambil mengumpulkan nyawaku terlebih dahulu sebelum bangun. Hari ini aku mendapatkan kuliah pagi dan harus segera pergi ke kampus. Setelah merasa cukup sadar untuk pergi mandi, kusegerakan diriku untuk mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi. Tidak butuh waktu lama untuk mandi. Aku kemudian keluar dari kamar mandi dengan handuk di pinggangku. Ku merasa tetesan tetesan air jatuh dari rambutku. Aku kemudian menuju ke lemari dan mengambil pakaian yang akan ku kenakan hari ini. Setelah selesai berpakaian, aku kemudian segera keluar dari kamarku dan bergabung untuk sarapan.

"Pagi ma, pagi pa." Aku kemudian menyapa kedua orang tuaku yang sedari tadi sudah ada di meja makan. Ayah dan ibuku juga membalas sapaanku itu dan aku pun ikut bergabung di meja makan.

"Pandi, hari ini kau ada kuliah pagi?."

"Seperti itulah ayah."

"Kalau begitu, kau membutuhkan sesuatu yang kau perlukan?."

"Kurasa tidak ada."

Kami kemudian kembali melanjutkan sarapan kami. Aku memang anak tunggal dan orang tuaku selalu memanjakanku. Tingkah mereka sangat baik padaku tapi kurasa terlalu berlebihan. Aku merasa bahwa aku tidak bisa tumbuh keluar dan selalu dikekang oleh mereka. Aku benci diperlakukan seperti itu oleh mereka. Aku kemudian tumbuh menjadi orang yang cuek dan tidak peduli akan sekitarku. Aku tidak ingin terlihat manja oleh orang lain.

Setelah sarapan, aku kemudian pamit untuk menuju ke kampus.

"Pa,Ma aku pergi dulu."

Aku kemudian mengambil tasku dan segera keluar.

"Hati hati mengemudinya." Teriak ibuku. Tanpa menjawabnya aku kemudian segera keluar dari rumah dan mengendarai mobilku ke kampus

Sesampainya di kampus dan setelah memarkirkan mobil aku kemudian melihat Gilang yang berjalan di sana. Aku kemudian berlari dan menyusulnya.

"Hai Gilang."

"Oh, Hai Pandi. Selamat pagi."

"Iya Pagi, ngomong ngomong kok aku gak lihat bodyguardmu."

"Kenapa cari Joshua? Apakah ada hal yang ingin kau tanyakan."

"Dih, buat apa aku ajak dia ngomong. Aku tidak punya waktu."

"Jangan begitu Pandi, jangan suka menghina orang lain kalau kata orang sih awalnya benci tapi lama lama jadi cinta."

"Iiihh... nggak, terima kasih. Aku masih normal dan gak suka batangan."

"Tapi hati orang siapa yang tahu loh."

"Ah...!! Sudahlah, jangan bahas itu. Buruan, kita udah mau masuk kelas."

Aku kemudian menarik tangan Gilang lalu kemudian berlari menuju ke kelas. Sesampainya di kelas aku kemudian menyuruh Gilang untuk mengambil tempat di bagian tengah.

"Eh Pandi, aku mau bertanya boleh nggak?."

"Yah tanya saja."

"Begini, kamu kan orang yang cukup dewasa menurutku dan aku ingin tau apa yang disukai orang dewasa?."

"Kenapa memangnya kenapa kau bertanya tentang hal seperti itu? Apakah kau ingin memberikan seseorang sebuah kado?."

"Ah iya benar. Aku ingin memberikan Bisma sebuah kado tapi aku tidak tau harus memberinya apa."

My BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang