Vacilante 10

7.3K 389 10
                                    


Happy Reading~~~~~




Pandi POV

Saat ini aku sedang berada di sebuah kafe bersama dengan Gita. Tadinya dia mengajakku untuk pergi menemaninya berbelanja namun dia mengajakku untuk ke kafe terlebih dahulu. Di kafe dia hanya kebanyakan melihat handphone nya dan jarang sekali mengajakku berbicara. Dia terlalu asik mengambil foto makanan dan minuman yang dia pesan. Dia bagaikan seorang selebgram saja. Aku hanya menghela nafas dan menatap ke arah luar. Terlihat banyak mobil yang berlalu lalang namun tidak membuat kemacetan sama sekali. Tiba tiba saja ku merasa ada pesan masuk di handphone ku. Segera ku mengambil handphone ku dan melihat pesan yang masuk.

'Hai tampan, apa kabar.'

Aku langsung mengernyitkan keningku dan heran dengan pesan yang kubaca ini. Siapa sebenarnya orang iseng yang melakukan hal ini.

'Kau siapa, jangan sok kenal.'

Aku kemudian mencoba membuka foto profil orang ini namun dia sama sekali tidak menggunakan foto apapun dan juga tidak pernah membuat status apapun di biodatanya. Sepertinya orang ini mencoba menjadi misterius.

'Kita memang sudah saling mengenal tapi kau saja yang lupa.'

Apa maksud orang ini, kenapa dia mengatakan kami saling mengenal.

'Jangan mengada ada. Aku tidak tahu siapa kau dan juga namamu itu aku tidak mengenalnya.'

'Sebenarnya itu cuma nama samaran. Sebentar, akan aku kirim fotoku."

Aku kemudian menunggunya untuk mengirim sebuah foto. Dia akhirnya mengirim sebuah foto dan saat melihat foto tersebut membuatku sangat terkejut.

'Bagaimana, terkejut?.'

'Bilang saja kalau kau itu Joshua. Darimana kau bisaa tahu kontakku? Apakah Gilang yang memberitahumu.'

"Pandi, kamu sedang chattan dengan siapa?."

Aku kemudian mengalihkan pandanganku ke arah Gita saat dia menegurku.

"Maaf maaf, tadi itu teman aku. Udah makannya? Yaudah ayo kita belanja."

Gita kemudian menatapku dengan sinis lalu mengalihkan wajahnya ke samping.

"Tidak usah, aku tidak ingin berbelanja sekarang. Aku ingin pulang. Aku sangat tidak suka jika kau punya kesibukan sendiri saat kita bersama."

Dia kemudian berdiri dan mengambil barang barangnya.

"Tunggu, biar aku mengantarmu pulang."

"Tidak usah! Aku bisa pulang sendiri."

Dia kemudian berjalan keluar dan meninggalkanku sendiri. Aku kemudian bersandar di kursi sambil menghela nafas. Dia itu bukan siapa siapa tapi sudah terlalu mengekang padahal tadi dia sendiri yang sibuk dengan urusan pribadinya. Aku kemudian kembali mengecek handphoneku dan melihat pesan yang masuk.

'Seperti yang kau pikirkan. Apa yang sedang kau lakukan sekarang.'

'Duduk saja di kafe. Bingung mau ngapain.'

Aku kembali menatap ke arah luar dan melihat kesibukan orang orang. Awalnya aku berpikir bahwa Gita bisa menjadi orang yang akan menemaniku nantinya tetapi sama sekali tidak sesuai dengan harapanku. Aku menghela nafas dan merenungi nasibku.

Tiba tiba handphoneku bordering menandakan adanya telepon yang masuk. Segera aku mengambilnya dan melihat siapa yang menelpon. Aku menjawab panggilan telepon tersebut dan segera menempelkannya di kupingku.

My BodyguardWhere stories live. Discover now