Certeza 14

6.2K 362 23
                                    

Happy Reading~~~


Pandi POV

Hari ini aku dan Gilang sedang mengerjakan tugas kelompok yang akan dikumpulkan lusa nanti. Lagipula sudah tidak terlalu berat juga karena butuh pengerjaan sedikit lagi. Pengerjaan makalah yang harus dipersentasikan memang tugas yang umum untuk mahasiswa seperti kami. Sudah makanan sehari hari dan sudah menjadi kebiasaan.

"Akhirnya selesai juga...."

Aku menyandarkan punggungku pada sandaran kursi untuk meregangkan otot ototku yang sedari tadi hanya duduk dan bungkuk di depan komputer.

"Fuuh.... Lumayan juga tugas kali ini. Aku sedikit pegal karenanya."

Dia kemudian memijit mijit pundaknya yang terasa pegal. Joshua kemudian menawarkan pijatan kepadanya.

"Tidak perlu, ini bukan apa apa. Kau sebaiknya jangan terlalu baik padaku apalagi ada pacarmu di dekatku. Aku tidak ingin menjadi perusak hubungan."

"Tidak, aku tidak merasa seperti itu. Jika dia ingin memijitmu, yasudah lakukan saja. Aku tidak mau tau kok."

Siapa juga yang peduli jika dia memijit Gilang. Memangnya aku cemburu dia melakukan hal itu sama orang lain? NO WAY!.

"Ah... kalau begitu... mmm... aku pulang dulu soalnya aku sedang ada urusan. Aku bisa pulang sendiri kok jadi Joshua temani Pandi disini yah. Oke!."

Aku terheran melihat Gilang yang dengan cepat membereskan barang barangnya dan lari begitu saja. Joshua yang sedari tadi melihat ke arah Gilang kemudian mengalihkan pandangannya ke arahku. Aku yang tersadar akan tatapannya segera mengalihkan pandanganku dan berpura pura sibuk melakukan sesuatu. Aku merasa Joshua tetap saja melihat ke arahku namun dia hanya tidak ingin untuk berbicara.

Aku mencoba untuk menengok sedikit untuk melihat apa yang dia lakukan sekarang namun ternyata dia sudah tidak berada di tempat itu. Aku langsung mengangkat kepalaku dan mencarinya.

"Kau sedang mencari siapa?."

Aku terkejut saat tiba tiba ada suara di belakangku. Ternyata orang itu berada di belakangku sekarang dan entah kapan dia berpindah secepat itu.

"Tidak, aku tidak mencari siapa siapa."

Tiba tiba aku merasa pundakku di sentuh dan terasa seperti dipijit. Aku merasa tiba tiba pipiku memanas karenanya.

"Kau mencariku bukan? Bilang saja."

"Ma-Mana mungkin! Jangan terlalu percaya diri."

Bagaimana bisa orang ini terlalu percaya diri akan hal itu. Dia mana tau apa yang kupikirkan. Dia itu hanya sok tau akan suatu hal. Dia terlalu percaya diri. Aku kemudian membereskan barang barangku dan memasukkannya ke dalam tas. Aku berdiri dan pergi meninggalkannya. Aku tidak menghiraukannya yang berada di belakangku.

"Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat."

Aku memberhentikan langkahku saat dia mengatakan hal tersebut. Baru kali ini dia mengajakku untuk jalan jalan. Aku kemudian berbalik dan menghadap ke arahnya.

"Kau ingin mengajakku jalan jalan? Apakah kau sedang mengajakku kencan?."

Dia kemudian berjalan ke arahku. Aku melihatnya heran dan sedikit merasa curiga hingga akhirnya saat ini dia berada di depanku. Dia kemudian membawa kepalanya menuju telingaku dan berbisik.

"Kau senang bukan."

Sial! Dia berhasilku merasa malu. Terasa pipiku kembali panas karena hal itu. Aku benar benar mengutuk pria yang berada di depanku ini. Benar benar berbahaya jika dia melakukan suatu hal yang aneh.

My BodyguardWhere stories live. Discover now