Aussehen 4

12.7K 500 14
                                    

Happy Reading~~~


Gilang POV

Sudah beberapa hari ini aku tidak duduk bersama Pandi di kantin. Setiap aku ajak dia ke kantin tetap saja dia menolak dan berkata bahwa dia sedang ada urusan atau dia harus pulang cepat. Kurasa dia sekarang sedikit berubah dan tidak ingin berkumpul denganku lagi. Apakah aku berbuat salah dengannya atau dia sudah bosan bertemu denganku. Saat ini aku hanya duduk sendirian dibangku kantin dengan Joshua yang berada di belakangku seperti biasanya.

"Hei Joshua, apakah aku melakukan hal yang buruk belakangan ini."

Joshua yang sedari tadi diam membatu mengalihkan pandangannya padaku.

"Hmm... sepertinya tidak tuan."

"Kalau begitu kenapa Pandi menjauhiku."

Aku kemudian menidurkan kepalaku di atas lenganku sambil melihat minuman yang aku pesan. Tanpa kehadiran Pandi disini membuatku merasa bosan. Tidak ada lagi yang menegurku dan juga membuat suara keras di sampingku. Ugghh... aku kangen dia.

"Pandi... apa salahku. Kenapa kau menjauhiku seperti ini."

"Tuan Gilang, anda tidak perlu bersedih seperti itu. Jika tuan Bisma tau jika anda bersedih seperti ini bisa saja dia akan ikut sedih juga."

Aku kemudian melihat ke arah Joshua. Dia berusaha untuk menghiburku namun tetap saja aku tidak bisa untuk terhibur sekarang.

"Tapi aku tidak bisa untuk berhenti sedih Joshua. Aku rasa tetap sepi sekarang."

Aku kemudian menyembunyikan kepalaku didalam lipatan kedua tanganku. Aku hanya merasa sebagian hariku terasa kosong.

"Tuan, jika tuan mengijinkan saya akan berbicara dengan teman tuan."

Aku mendengar hal tersebut langsung mengangkat kepalaku dan melihat ke arahnya. Aku melihatnya dengan tatapan yang penuh harapan.

"Be-Benarkah? Benarkah kau ingin melakukannya."

Dia mengangguk menandakan bahwa dia setuju. Aku merasa tubuhku kembali menemukan semangatnya kembali.

"Kalau begitu aku akan membantumu."

"Itu tidak perlu tuan. Anda hanya perlu menunggu saja."

Aku sedikit bingung saat dia mengatakan hal tersebut. Dalam benakku ingin bertanya kenapa aku tidak boleh ikut untuk menemui Pandi tapi...

"Aku rasa ini karena perbuatanku jadi aku akan bertanggung jawab."

Aku kemudian mengangguk dan mengerti. Aku akan memberinya ruang untuk berbicara dengan Pandi agar dia memaafkanku kembali.

"Kalau begitu, aku minta bantuanmu ya Joshua."

Joshua mengangguk menandakan dia setuju. Aku sangat tidak sabar menunggu hasilnya. Aku percaya bahwa Joshua bisa membuat Pandi berteman denganku lagi.

.

.

.

Pandi POV

Berbaring di bangku taman sambil mengistirahatkan pikiran dari beratnya tugas tugas perkuliahan ini. Setiap selesai satu tetap saja muncul lagi bahkan sampai menumpuk. Bagaimana mungkin aku lulus dari universitas ini tanpa kelainan pada rambutku nanti. Maksudku tentang kebotakan dia tengah hutan.

"Woy, Pandi. Ngapain tidur disini?."

Aku mengangkat satu kelopak mataku dan melihat ke arah sumber suara tersebut.

My BodyguardWhere stories live. Discover now