Decisione 21

4.2K 220 25
                                    


Happy Reading ~~


Pandi POV

Aku agak sedikit bingung dengan keadaan Joshua sekarang. Dia terlihat baik baik saja dan tidak dalam keadaan yang sulit. Apa aku terlalu khawatir dengannya? Tapi buat apa sampai dia harus di culik?

"Joshua! kok kamu baik baik saja? Harusnya kan kamu ada luka di pipi atau bekas pukulan di wajahmu. Seperti di film film itu."Tanpa basa basi, Gilang langsung memeriksa wajah Joshua. Anak satu ini terlalu suka bertindak seenaknya.

"Aku baik baik saja tuan. Tidak ada yang perlu di khawatirkan."

Gilang berbalik ke arahku sambil memberikan senyuman terbaiknya. Aku hanya memandanginya bingung. Apa yang sekarang ada dalam pikirannya sekarang?

"Yaudah Joshua, ayo pulang." Gilang langsung menarik tangan milik Joshua. Joshua menatapnya dengan bingung.

"Maaf tuan, aku sepertinya belum bisa pergi sekarang."

"Heh??!!!, Kenapa? Apa kamu betah diculik."

"Maksudmu apa Joshua? apa ada yang kau sembunyikan dari kami?." Aku menatapnya dengan bertanya tanya. Tidak mungkin dia baik baik saja selama dia diculik. Bahkan pakaian yang ia kenakan bukan seperti pakaian yang biasanya dia pakai.

"Aku tidak menyembunyikan apa apa dari kalian. Kalian yang hanya tidak tahu saja." Dia menghela nafas dan menatap kami. "Ini adalah rumahku dan yang menculikku adalah ayahku sendiri."

Tiba tiba terdengar suara langkah yang mendekat ke arah kami. Aku berbalik dan melihat James di belakang kami. 

"Jadi bagaimana reuni kalian? Oh iya, apa aku harus memperkenalkan diriku lagi? Sebagai ayahnya Joshua."

"Tunggu, jika kau ayahnya Joshua lalu kenapa kau menculiknya?" Walaupun aku sudah tau jika ini ulah ayahnya sendiri, tapi setidaknya tau apa maksud dari perlakuannya itu. Apakah Joshua punya masalah serius dengan Ayahnya.

"Oh, tentang itu. Sebenarnya aku cuma iseng aja. Aku cuma kangen dengan anak ku tapi dia sama sekali tidak ingin pulang ke rumah selama bertahun tahun. Jadi yah, salah satu caranya ialah menculiknya saja."

Jawabannya terlihat seakan dia bercanda. Aku tidak mengerti dengan jalan pikiran orang tua ini. Dia terlihat bisa bertindak semaunya jika dia mau. Tiba tiba dia mendekatiku dan berdiri di depanku.

"Kau pacarnya Joshua bukan. Kalau begitu menginaplah. Joshua benar benar terlihat kesepian selama dia di rumahnya." Dia mengatakan hal tersebut sambil membuat ekspresi sedih di wajahnya. Seakan berusaha mengejek Joshua. " Dan untuk kau, istrinya Bisma. Kalau kau ingin pulang, aku akan menyuruh supir untuk mengantarmu pulang. Baiklah kalau begitu, aku akan meninggalkan kalian. Anggap saja rumah sendiri." Dia pergi setelah berhasil mengacak acak rambutku. Sebenarnya, kasus penculikan macam apa ini?.

"Pan, Ayahnya Joshua aneh ya. Kok ada yah yang mau menculik anaknya sendiri. Bukannya kalau penculikan itu biasanya ada tebusan? Kalau begitu Ayahnya Joshua bayar tebusan dong, tapikan dia yang culik Joshua?."

Omong kosong lagi yang keluar dari mulut Gilang. Aku menghiraukannya dan kembali ke dalam pikiranku. Setidaknya sekarang aku merasa lega. Joshua melihat ke arahku dengan tatapan yang aneh tapi aku malah merasa malu diliatnya seperti itu.

"Pan..."

Sial! Kenapa telingaku jadi panas seperti ini. Hanya dengan dipanggilnya, aku malah salah tingkah seperti ini.

"A-Ada apa? Kau butuh bantuan atau apa?"

"Pandi, mukamu memerah loh. Kamu tiba tiba demam? Belum makan mungkin." Aku langsung menjitak kepala Gilang. Anak ini kerjannya ngegodain orang terus atau bagaimana?

My BodyguardDonde viven las historias. Descúbrelo ahora