3. Sosok Serba Hitam (Bukan Horror)

152 29 2
                                    

"Ketika Melihatmu Untuk Pertama  Kalinya, Aku Merasa Ada Yang Berbeda Dengan Segala Organ Dalam Tubuhku. Ketika Melihatmu Tuk Pertama Kali Aku Merasa Kau Berbeda Dari Apa Yang Tampak Dari Sisi Luarmu

-----Langit Antariksa-----

     Senja baru sampai didepan kompleks rumahnya setelah 2 jam harus berjibaku dengan kemacetan kota, padatnya angkot dan ugal-ugalannya supir angkot yang dia tumpangi. Rasanya hari ini adalah hari yang berat dan banyak masalah. Dimana pas disekolah Senja harus lagi dan lagi dibuat malu oleh ulah Galang, dan kali ini bukan karena puisinya tapi karena Galang bernyanyi diradio sekolah dan dengan santainya dia menujukan lagu itu untuk Senja. Dan bisa ditebak, Senja harus siap mental untuk menerima banyaknya pertanyaan, goda-godaan geli dan tatapan penuh arti dari seluruh penghuni sekolahnya.

     Baru beberapa langkah dia melewati pos satpam kompleksnya. Tiba-tiba ada sebuah kaleng yang sengaja dilempar sembarangan oleh seorang pemilik mobil sport yang parkir tepat diseberang jalan dan kaleng itu mengenai jidat Senja.

"Aww... "pekik Senja ketika kaleng dengan isi setengah itu mengenai jidat Senja dan isi minunan yang tersisa tumpah dan mengotori seragam putihnya. Hal itulah yang semakin memancing emosi Senja yang daritadi ditahannya disekolah.

"Heh...Liat-liat dong kalo lempar! "teriak Senja emosi sudah level akhir. Bukannya minta maaf, sipengemudi mobil hanya melihat sekilas dan melemparkan senyum mengejek pada Senja sebelum menancap gasnya.

"Kurang ajar!! "teriak Senja emosi dan mengisi kaleng kosong itu dengan beberapa batu lalu melemparkan kaleng itu kearah mobil si pembuang sampah sembarangan itu. Dan... Gotcha... Kaleng itu tepat mengenai kaca belakang mobil itu,sehingga kacanya retak. Melihat hal yang dilakukan Senja, membuat si pengemudi memundurkan mobilnya tepat disamping Senja. Dan turunlah seorang laki-laki yang merupakan si pengemudi dengan menggunakan kacamata hitam dan gaya berpakaian serba hitam, mulai dari jaket kulit, celana jeans, Kaus oblong, Topi, Sepatu bahkan gelang dan jam tangannya.

"Heh...!!Ngapain lo lempar-lempar mobil gue?! Liat kaca belakangnya retak! Lo bisa ganti emangnya?! "teriaknya emosi.

"Lahh... Kok malah mas yang marah? Mestinya nih saya yang harus marah sama mas. Mas gak bisa liat papan pengumuman dilarang buang sampah sembarangan diarea kompleks ini? "balas Senja santai lalu menunjuk papan pengumuman yang dimaksud.

"Lagian ya mas, cuman kaca aja yang retak udah ngomel-ngomel gak jelas. Lah saya aja yang kepala saya kena lemparan kaleng dari mas biasa aja, "ucap Senja ketus.

"Cuman kepala doang kan?! Terus liat kaca mobil gue?! Emang lo mampu bayar ganti ruginya?! "tanyanya dengan nada dan pandangan mengejek.

"Mestinya mas yang harus ganti rugi ke saya. Gimana kalo kepala saya kenapa-napa dan harus operasi? Mas mau nanggung biaya rumah sakit dan operasi saya? "tanya Senja berhasil membuat silelaki serba hitam itu diam.

"Ck... Sekarang lo bisa bebas ya, tapi kalo gue sampai ketemu lo lagi dan lo buat masalah ke gue lagi. Habis lo ditangan gue! "ancamnya lalu masuk kemobilnya dan dengan sengaja menginjak pedal gas dalam-dalam untuk membuktikan bahwa dia marah lalu setelah itu dia pergi membawa mobilnya menjauh dari pandangan Senja.

*****

     Bagai petir yang menyambar disiang bolong. Itulah yang dirasakan oleh Senja ketika melihat simenyebalkan yang melemparnya dengan kaleng tengah duduk santai dengan satu kaki bertumpu pada paha kaki satunya lagi. Dan seperti merasakan kehadiran Senja, dia berpaling dan melotot terkejut.

"Lo ngapain disini? "tanyanya masih dengan ekspresi terkejut.

"Mestinya yang harus nanya sama mas itu saya. Ngapain mas kesini? "

"Mas? Heh, lo pikir umur gue udah 20 tahunan? Umur gue masih 17 tahun. Jadi stop panggil gue Mas! "

"Sensi amat! "ucap Senja kesal lalu berjalan menuju kedapur dimana Senja yakin 100% mamanya pasti ada didapur. Dan benar saja, Mentari sang mama tengah repot menyeduh teh dan menyiapkan makanan.

"Ma... "panggil Senja dan disahut oleh deheman mamanya.

"Yang didepan siapa? "

"Yah oranglah Senja, masa hantu, "balas mama seadanya.

"Kalo itu Senja tau ma... Maksud Senja dia siapa? Kenapa tiba-tiba nongol aja dirumah? "

"Kan mama udah bilang sama kamu 4 hari lalu, "

"Soal anak temen mama yang mau kesini dari Aussie itu? "tanya Senja memastikan.

"Binggo... Itu anak temen mama yang mama maksud. Nama dia Langit Antariksa. Ganteng kan? "

"Senja gak mau dia disini. "ucap Senja kesal dan seketika Mentari menghentikan aktifitasnya.

"Kenapa Senja gak mau? "tanya mama.

"Senja gak mau ada orang lain dirumah ini. Senja gak mau ada yang tinggal disini selain Senja, Mama dan Papa. Lagian kan mama bilang dia bakal kesini bulan depan. Dan juga Senja belum bilang setuju kan? "

"Senja, dengerin mama dulu ya. Mama minta maaf kalo ini mendadak, tapi ya emang situasinya urgent banget sayang, dan dia gak bisa tinggal lebih lama disana. Lagian juga kan biar Senja ada temennya. Mama juga sedih kalo liat Senja kesepian dan gak punya temen ngobrol. Dan dia anak yang baik kok, ya cuman gayanya aja yang agak nyeremin terus mama udah kenal dia. Jadi percaya sama mama dia gak bakal macam-macam. "

"Bantuin mama nganterin ini kedepan ya, please? "pinta mamanya dan Senja akhirnya menuruti permintaan mamanya.

*****

     Disinilah Senja sekarang, terjebak diantara percakapan antara mamanya dengan Langit. Dan entah apa juga yang mereka sedang perbincangkan, terkadang mereka tertawa lalu memasang wajah tegang, datar, sedih lalu sesekali melirik ke Senja lalu tertawa lagi. Begitulah siklus makan malam untuk saat ini.

"Ma, Senja udah selesai. Senja mau kekamar ngerjain PR. Makasih untuk makanannya. "ucap Senja pergi kedapur sambil membawa piring kotornya lalu mencucinya.

     Setelah selesai dengan urusan cuci piring, Senja segera menuju kamarnya dilantai 2. Saat ini yang ia butuhkan hanya ketenangan dan kesunyian. Untuk alasan mengerjakan PR dengan terpaksa Senja harus membohongi mamanya, karena Senja tidak mau berlama-lama berada dekat dengan Langit si menyebalkan. Hal ini Senja lakukan agar dia tidak bertengkar dengan Langit dihari pertama cowok menyebalkan itu menginjakkan kakinya dirumah mereka. Hal ini karena tadi ketika Langit telah sampai kerumah mereka, dia langsung curhat ke mama Senja tentang gadis gila dan idiot yang melempar mobilnya tanpa sebab dan ditambah dengan bumbu memuji dirinya sendiri yang mengatakan bahwa dia memaafkan kelakuan cewek itu. Dan kalian tau siapa cewek yang dimaksud? Ya... Cewek itu adalah Senja. Dan hal itulah yang membuat Senja enggan nimbrung diobrolan mereka.

*****

Holaa... Part 3 udah selesai

Silahkan dibaca. Ditunggu vote dan comment nya.

Tapanuli Tengah, 6 Juli 2018

Author

Mengejar Senja (Complete) Where stories live. Discover now