17. Beruang Dan Panda

62 8 2
                                    

" We Wrote Our Story. And We Sang Our Songs. We Hung Our Pictures On The Wall. Now Those Precious Moments. That We Carved In Stone. Are Only Memories After All "

     Memories - Shawn Mendes

    Senja berjalan melewati koridor rumah sakit. Kakinya pergi menuju tempat tujuan selanjutnya setelah ia datang menemui 'si pria tidur' nya yang masih setia terlelap dan terbuai dalam buaian sang mimpi. Ketika telah sampai dipintu yang dituju, Senja langsung membukanya dan disambut oleh senyuman para penghuni ruangan itu.

"Halo! "sapa Senja seraya tersenyum pada anak-anak penghuni kamar itu.

"Kakak Panda! "seru mereka serentak lalu berlari untuk memeluk Senja.

"Gimana kabarnya? "tanya Senja pada seorang anak laki-laki berumur 10 tahun yang pertama kali memeluknya.

"Baik dong kak. Erfan udah sembuh, kemarin Erfan udah bisa jalan-jalan keluar, "ucap bocah laki-laki bernama Erfan itu.

"Wah, bagus dong. Berarti bentar lagi bisa ketemu mama sama papa dong,  "ucap Senja merapikan topi yang dipakai Erfan.

"Iya, bentar lagi juga rambut Erfan tumbuh jadi Erfan makin ganteng nanti, "sahutnya lagi dengan ceria.

"Alya juga udah bisa makan sendiri loh kak, "seru seorang anak perempuan berumur 5 tahun.

"Wah, Alya udah gede ya,  udah bisa makan sendiri, "Ucap Senja mencubit pelan pipi chubby Alya.

"Frans juga udah bisa diri lama-lama kak malah udah bisa lompat-lompat, "seru seorang anak laki-laki dengan kacamata tebal dimatanya dengan melompat-lompat ceria.

"Wah, adik-adik kakak Panda udah sehat-sehat semua. Jadi karena udah sehat, kakak Panda bawain hadiah untuk semuanya, " ucap Senja lalu menunjukkan sebuah buku gambar dan pensil warna yang diambil dari tasnya.

"Hore...makasih kakak Panda, "seru mereka serentak dengan senyuman lebar tercetak diwajah manis mereka lalu memeluk Senja.

"Erfan, bagiin ke adik-adiknya ya, "pinta Senja dan dijawab anggukan oleh Erfan.

"Mbak... "

"Ehh, Suster Maya. Apa kabar? "

"Baik kok, Mbak. Ngomong-ngomong Mbak udah lama gak kesini lagi, "

"Oh itu... Saya banyak PR Sus, maklum anak sekolahan, "ucap Senja tersenyum kecil.

"Ohh... Saya kira Mbak lagi sakit, makanya udah gak pernah lagi datang, "sahut Suster Maya seraya tersenyum.

"Oh iya, Mbak pasti lapar. Kebetulan saya tadi baru beli makanan 2 bungkus. Mari makan bareng Mbak, "ajak Suster Maya.

"Adik-adik, Suster sama Kakak Panda mau makan dulu ya...Kalian gambar dulu, nanti Kakak Panda kasih nilainya, "ucap Suster Maya dan dibalas sahutan dan anggukan riang oleh anak-anak disana.

     Sedangkan ditempat lain yang tidak bisa dilihat oleh Senja, ada seseorang berdiri dengan senyum terukir diwajahnya. Dia adalah Galang. Galang membuntuti Senja sejak pulang sekolah karena merasa penasaran ketika melihat Senja berjalan terburu-buru keluar dari sekolah.

"Kamu tidak berubah. Kamu masih seperti dulu, "gumam Galang masih dengan senyum terpajang diwajahnya.

"Dan aku merindukanmu, "ucap Galang dengan tatapan sendunya.

"Kakak... "seorang anak kecil berkepala plontos dengan perban di tangan kanan dan kaki kirinya menarik celana panjang abu-abu milik Galang.

"Kakak Beruang? "tanya anak kecil itu dan dibalas anggukan kepala oleh Galang.

"Kamu kok bisa diluar? Susternya mana? "tanya Galang dengan tatapan lembut dan hangat.

"Aldo tadi kekamar mandi. Suster Aldo lagi sakit, "jawab anak kecil itu.

"Kakak antar keruangan ya, mau? "

"Iya, Aldo mau. Tapi Kakak gendong Aldo ya, "jawab Aldo dengan anggukan antusias.

"Gendong samping aja ya. Kakak lagi bawa tas, jadi gak bisa gendong belakang, "tawar Galang dan dibalas anggukan bahagia Aldo.

"Kakak udah pernah ketemu kak Panda belum? "tanya Aldo sambil melingkarkan kedua tangan kecilnya dileher Galang.

"Pernah. Hampir setiap hari, "balas Galang seraya tersenyum menatap Aldo yang menyenderkan kepala kecilnya dibahu Galang.

"Tapi kakak Panda bilang gak kenal sama kakak waktu Aldo tanya soal kakak Beruang, kakak Panda hanya bilang enggak tau, "

"Kakak Pandanya memang gak tau, tapi kakak Beruang tau kok, "

"Padahalkan seru kalo kakak Panda dan Kakak Beruang bareng-bareng. Jadi ramai pasti asyik, "

"Kapan-kapan aja ya, "ucap Galang seraya menurunkan Aldo dengan hati-hati.

"Kakak pamit dulu. Besok kakak pasti datang. Titip salam sama kakak Pandanya. Dadah... " pamit Galang melambaikan tangannya sebentar lalu beranjak pergi.

*****

     Galang menghempaskan tubuhnya kekasurnya. Pandangannya nyalang menatap langit-langit kamarnya. Untuk sebentar, ingatan Galang dibawa ke masa-masa lampau. Masa-masa yang indah dan bahagia. Lalu tangan Galang meraih sebuah kalung yang selalu terpasang dilehernya selama beberapa tahun ini. Kalung itu memiliki dua liontin yaitu, Beruang dan Panda.

"I'm alone and i need you. i need your smile,  i need your laugh, i need your hug, i need your gleam and i need your heart My Princess Panda. " gumam Galang pelan.

"Waktu kita tinggal sedikit. Tapi sampai sekarang aku belum bisa menemukan cara agar kamu tahu bahwa aku adalah Prince Bear mu,  "

"Maafkan aku, " ucap Galang menatap lekat kalung itu.

"Sen, aku akan membuatmu mengingatku kembali apapun caranya! "ucap Galang dengan nada optimis.

*****

Tapanuli Tengah, 31 Januari 2019

Author

Mengejar Senja (Complete) Where stories live. Discover now