13. Potongan Puzzle

72 12 5
                                    

"Hati Ini Siap Untuk Merasakan Kehilangan Dan Sakit Walaupun Itu Sangat Susah Dan Menderita"


----- Galang Andromeda -----

     Senja menghembuskan nafasnya kasar. Sudah 2 hari dia berada diruangan yang sama dengan David, kakeknya yang sedang terbaring dikasur dengan segala peralatan medis dibadannya. Bosan. Kata itu mungkin yang cocok untuk Senja saat ini. Dia baru menghabiskan 2 hari dari 14 hari yang telah dia dan Kevin, pamannya sepakati kemarin. Setelah 3 jam melewati perundingan yang alot karena kekerasan kepala masing-masing untuk menentukan berapa lama Senja berada dirumah sang kakek.

     Senja fokus pada sketsa yang sedang dia kerjakan sedangkan David hanya mengamati Senja tanpa mengatakan apa-apa. David tersenyum kecil ketika mengetahui cucu perempuan manisnya itu ternyata punya bakat menggambar seperti dirinya. David tersenyum ketika melihat cucu manisnya itu kini telah beranjak dari gadis kecil manis dengan banyak ompong menjadi seorang gadis remaja cantik dengan rambut panjang yang indah. Beberapa detik kemudian seperti ada rasa sakit di ulu hatinya. Bukan karena sakit yang dideritanya. Namun ia merasa bahwa dia telah kehilangan banyak kenangan bersama cucunya itu karena ke egoisan dirinya sendiri.

"Ada apa melihat-lihat saya seperti itu? "tanya Senja dengan tatapan tajam dan seketika David gelagapan.

"Tolong, ambilkan saya minum, "pinta David mencoba mencari alasan. Mendengar perkataan David, Senja lalu berdiri menuju meja di samping kanan kasur kakeknya itu. Lalu dengan berhati-hati Senja membantu David duduk sebelum meminum minumannya.

"Terimakasih, "ucap David tulus.

"Tidak perlu, kakek mau duduk saja, "tolak David saat Senja ingin membantunya ke posisi semula.

"Apa ada yang lain? "tanya Senja dan dibalas gelengan dari David.

"Duduklah disamping kakek, "pinta David saat Senja mau mendudukkan pantatnya di sofa yang berada di ujung ruangan. Dan Senja hanya berdecak sebal mendengar permintaan kakeknya itu.

"Apa ada lagi? "tanya Senja ketika duduk dikursi samping kasur David.

"Apa kakek harus sakit seperti ini baru kamu mau melihat kakek? "tanya David dengan ekspresi sendu.

"Apa anda yang meminta 5 orang anak buah kepercayaan anda melakukan 'penculikan' agar saya datang kesini? "tanya Senja balik, tanpa menjawab pertanyaan sang kakek terlebih dahulu.

"Kakek minta maaf, "ucap David tulus masih memandangi cucu perempuannya yang menunduk.

"Sudah terlambat, "balas Senja dengan suara sedikit bergetar.

"Kakek tahu sudah terlambat. Tapi, setidaknya kakek mau sedikit lebih tenang. Kakek tidak mau cucu manis kakek ini terus menyalahkan dirinya sendiri dan kakek akan mengatakannya pada yang lainnya, "ucap David mengelus puncak kepala Senja dengan lembut.

"Apa mereka akan percaya? Saya rasa tidak! Jadi tidak perlu anda mengatakan semuanya pada mereka! "ucap Senja menatap tajam David serta dengan penuh penekanan kata.

"Kakek hanya mau meluruskan semuanya sebelum waktu kakek di dunia ini habis, "

"Tapi saya tidak pernah berharap anda meluruskan segalanya lagi! "ucap Senja tegas dan berhasil membuat David terkejut.

"Kenapa? Apa kamu sudah membenci kakek mu yang egois ini? "tanya David dengan tatapan sendu. Tidak pernah dibayangkan olehnya jika cucu perempuan nya yang dulu sangat manis dan ceria telah berubah menjadi sangat dingin dan menyimpan rasa benci padanya.

"Tidak perlu saya menjawabnya, karena anda sudah tau jawabannya, "jawab Senja dingin.

"Dan tolong hentikan semua perintah anda pada anak-anak buah anda untuk mengawasi kehidupan saya! "sambung Senja dingin sedangkan David hanya diam seribu bahasa dan menatap dalam-dalam Senja.

Mengejar Senja (Complete) Where stories live. Discover now