2. My Heart Was Broken

52.5K 7K 3.9K
                                    

PAGI itu salju pertama mulai turun, membuat udara semakin dingin dan menusuk, namun Taeyong sudah bersiap di dapur dengan apron merah jambu yang menghiasi tubuh ringkih nya. Jam masih menunjukan pukul lima pagi, dan Taeyong sudah bersiap untuk membuat sarapan, walaupun Taeyong merasa sedikit kedinginan, namun ia tetap bersikeras membuat sarapan untuk suaminya.

"Aish kenapa lemari itu tinggi sekali sih!" Taeyong menggerutu kesal saat ingin mengambil beberapa telur di atas lemari yang cukup tinggi darinya.

Seandainya ia bisa berdiri dan mengambil telur itu maka akan ia lakukan sedari tadi, hanya saja kakinya yang lumpuh benar-benar membatasi pergerakan nya.

Taeyong tetap berusaha mengambil telur itu dengan mengulurkan tangan nya tinggi-tinggi.

"Apa yang kau lakukan?" Hingga sebuah suara husky di belakangnya membuat Taeyong terkejut.

"H-hyung.. Aku ingin memasak sarapan untukmu." Taeyong tersenyum, matanya menatap Jaehyun dengan pandangan berbinar.

Jaehyun mendengus. "Harus berapa kali aku mengatakan padamu hah?! Tidak usah repot-repot mengerjakan hal tidak berguna seperti itu!" dan ia mulai kembali membentak Taeyong, membuat senyuman di wajah Taeyong hilang, Taeyong menundukan kepala, tak ingin melihat wajah emosi Jaehyun.

"Sudahlah! Jangan melakukan hal yang tidak berguna. Aku akan sarapan bersama kekasihku." ujarnya lagi dengan datar lalu pergi dari sana meninggalkan Taeyong yang menunduk.

Bahu kecil Taeyong bergetar dengan hebat sepeninggalan Jaehyun, ia hanya ingin melakukan yang terbaik untuk sosok yang ia anggap suami itu, Taeyong hanya ingin Jaehyun menatapnya walaupun hanya sekali saja. Meluangkan waktu atau bahkan memperhatikan nya sekali saja.

"M-maafkan aku hyung.." gumamnya dengan lirih sebelum butiran air mata jatuh pada paha kecilnya.

Dari awal memang Jaehyun sudah bilang padanya bahwa Jaehyun memiliki seseorang yang sangat ia cintai, kekasih Jaehyun. Tetapi setidaknya, Taeyong juga ingin Jaehyun memperhatikan nya sebentar saja, atau bisa mengangap Taeyong sebagai adiknya saja.

Taeyong mendongkak lalu menghapus air mata dari pipi tirusnya, kenapa ia sangat cengeng sekali akhir-akhir ini? Akhirnya ia kembali tersenyum. "Aku harus menyiapkan pakaian untuk Jaehyun hyung!" gumam nya semangat lalu mulai menggerakan kursi roda nya dengan cepat memasuki kamar Jaehyun.

Suara percikan air menandakan bahwa Jaehyun berada di dalam kamar mandi, setidaknya walaupun Jaehyun tidak mau makan sarapan buatan nya, Taeyong akan melakukan hal lain yang lebih berguna seperti menyiapkan pakaian kerja Jaehyun.

Tangan rampingnya mulai membuka lemari besar itu dan memilih pakaian yang menurutnya sangat cocok untuk Jaehyun, Taeyong memilih celana bahan berwarna hitam dan kemeja polos berwarna navy, jangan lupakan jas hitam dan dasi yang sewarna dengan kemeja.

Setelah selesai, Taeyong membawa pakaian itu ke atas ranjang milik Jaehyun dan menaruh nya disana, hingga suara pintu kamar mandi yang terbuka membuat Taeyong menoleh dan menemukan Jaehyun berdiri di depan pintu kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggang, sembari menatap Taeyong datar dan rahangnya mengeras.

"Apa yang kau lakukan?" geram Jaehyun lalu berjalan mendekati Taeyong yang mematung.

Taeyong membuang wajahnya yang mulai merona, tubuh Jaehyun benar-benar bagus. Bahkan Taeyong baru pertama kali melihat Jaehyun shirtless di hadapan nya. "A-aku menyiapkan pakaian untukmu h-hyung." Gumam nya dengan terbata-bata.

Jaehyun menggeram rendah sebelum mencengkram dagu Taeyong dengan tangan besar nya, membuat Taeyong dengan paksa menatap matanya yang menatap Taeyong kesal. "Sudah kubilang jangan lakukan hal yang tidak berguna! Urusi dirimu sendiri cacat!" Bentak Jaehyun membuat Taeyong membelak seketika.

Crush On You《Jaeyong》✔Where stories live. Discover now