12. I Know It's Too Late

59.4K 6.9K 1.7K
                                    

[Jaehyun]

AKU mengemudikan mobilku dengan kecepatan penuh, namun Appa seIalu berhasil membuatku memelankan laju mobilku, ia berada di sampingkuㅡ berceloteh tentang betapa lucunya Taeyong saat kecil.

Aku bingung, kenapa Appa baru menceritakan nya sekarang? Kenapa Appa tidak menceritakan nya sejak awal? Apa dia sengaja membuatku merasa menyesal seperti ini?

"Kau tau Jaehyun-ah? Mimpi Taeyong adalah menjadi seorang penari, ia menari dengan seluruh jiwa serta raganya, membuat tarian nya terlihat lebih indah dan lebih hidup." Appa mulai berceloteh lagi, aku diam-diam mendengarkan, pandanganku lurus ke depan.

Aku baru tahu kenyataan jika Taeyong suka menari, aku ingin melihatnya menari.

"Tapi kau tahu bukan? Salah satu yang terpenting untuk menari adalah kaki, dan kau membuatnya harus kehilangan mimpinya." Appa terlihat sedih saat membicaraan hal ini.

Dan hal tersebut menamparku dengan sangat keras. aku mengambil semuanya darinya.

Aku mengambil Ayahnya, aku mengambil satu-satunya hyung yang ia punya, lalu aku mengambil impiannya untuk menjadi seorang penari.

Dan hampir saja aku mengambil bayinya. Oh, tidakㅡapa aku harus mengatakan bayi kita? Tapi aku masih ragu, apakah aku harus bersikap ramah saat menemui nya nanti atau bersikap seperti biasa saja? Aku pikir akan aneh jika aku tiba-tiba berlaku baik padanya.

Seperti. "Taeyong-ah apakah kau baik-baik saja? Bagaimana keadaan bayimuㅡahㅡbayi kita?" Apakah aku harus menayakan hal memalukan seperti itu? Padahal baru beberapa menit lalu aku menamparnya dengan keras.

Aku merasa bersalah, sangat. Selama ini aku belum pernah menamparnya seperti itu.

Aku tidak tahu harus bersikap seperti apa padanya, aku memang tidak mencintainya, atau belum?

Aku tidak tahu, selama ini aku terus mengabaikan nya, bersikap seolah-olah ia tidak ada, bersikap seolah-olah dia tidak terlihat.

Dengan cepat aku memarkirkan mobilku di basement rumah sakit dan keluar dari dalam mobil. "Ayo Appa!" aku hanya takut, perasaanku tidak enak.

Aku berlari menelusuri lorong rumah sakit dengan Appaku yang mengikuti di belakang. Aku tahu jika Appa sangat menyayangi Taeyong dan ingin segera melihat Taeyong.

Namun, aku mematung di depan pintu kamar rawat Taeyong.

Aku yakin ini kamarnya.

Aku berbalik dan melihat nomor yang tertera di pintu kamar rawat itu. Dan benar ini kamarnya.

Tapi kenapa kamarnya kosong? Kemana Taeyong?

”Taeyong?" Aku mencoba memanggilnya, menelusuri kamarnya yang bersih, bahkan kursi rodanya tidak ada disini.

"Dimana Taeyong?" Appaku terlihat bingung, menatapku dengan pandangan aneh.

Aku yakin dia berada di kamar ini, tapi, tidak ada siapapun disini.

Apa ia pergi karena aku?

[Jaehyun POV end]

***

Keadaan di dalam mobil itu terasa pilu bagi Johnny, ia mendengarkan Taeyong yang terisak sejak tadi. Tangan Taeyong terus mengusap perut datarnya. Taeyong membuang pandangan nya ke jendela, sehingga Johnny tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas.

Namun isakan itu begitu jelas, terdengar begitu memilukan. Akhirnya Johnny menepikan mobilnya disisi jalan, melepaskan seatbelt nya lalu mengubah posisi duduknya jadi menghadap Taeyong.

Crush On You《Jaeyong》✔Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin