6. Can you look at me? Even just a second?

45.9K 6.6K 1.7K
                                    

HARI ini salju turun tidak telalu deras seperti kemarin. Taeyong sudah bersiap dengan mantel tebal dan celana panjang bahan, hari ini ia berjanji akan bertemu dengan Yuta, lagi pula ia sendirian di rumah, Jaehyun sudah berangkat pagi tadi bersama Johnny.

Taeyong mengenggam ponsel di tangan, ada sebuah pesan dari Yutaㅡmengatakan jika lelaki itu sudah sampai di perempatan jalan dekat rumahnya.

Jika kalian bertanya kenapa Yuta tidak langsung kerumah Taeyong, jawaban nya adalah karena Jaehyun melarang hal tersebut.

Jaehyun bilang. "Ini rumahku! Jangan pernah membawa siapapun tanpa seijinku! Kau bukan siapa-siapa disini, dan jangan sampai kau membawa keluargamu kesini!"

Yah Taeyong memaklumi hal itu, lagipula ia bukan siapa-siapa yang bisa bertindak sesukanya. Walaupun ia ingin, tapi ia tidak bisa.

Taeyong terkadang ingin menjadi dirinya sendiri, menjadi Taeyong yang ceria seperti yang selalu ia lakukan dulu, menjadi Taeyong yang tidak pernah menyerah saat ia gagal dalam melakukan gerakan dance, namun sekarang, ia merasa ia tidak bisa menjadi dirinya sendiri karena Jaehyun.

Jaehyun pasti tidak nyaman dengan sikap kekanakan Taeyong, mungkin yang ada Taeyong akan langsung di usir dari rumah ini.

Taeyong tertawa pelan, tetapi air mata jatuh dengan bebas melewati pipi tirusnya. Hahㅡseharusnya ia tidak boleh menangis seperti ini terus menerus, ia harus kembali ceria karena akan bertemu Yuta.

Akhirnya Taeyong mendorong kursi rodanya dengan cepat melewati pintu rumah. Seketika Taeyong mengigil kedinginan karena angin yang berhembus kencang, rumah-rumah di pinggir jalan juga terlihat sangat sepi.

Ya tentu saja! Siapa yang akan berpergian pada musim salju? Mereka lebih memilih untuk diam di rumah dan menikmati segelas cokelat panas.

Taeyong merapatkan jaket pada tubuh lalu mulai mendorong kursi roda menelusuri jalanan yang terlihat sepi. Tapi ia merasa beruntung jika jalanan sepi seperti ini, rasanya akan sangat menyedihkan sekali kalau ada yang melihat Taeyong mendorong kursi roda sendirian secara kesusahan di cuaca seperti sekarang.

Taeyong kini bisa melihat seseorang yang berdiri di samping lampu jalan, ternyata jarak rumahnya dan perempatan jalan tidak terlalu jauh.

"YUTA HYUNG!" Taeyong memekik girang dan melambaikan tangan pada Yuta.

Saat itu juga Yuta segera berlari ke arah Taeyong dan memeluk lelaki cantik itu dengan erat. Taeyong terkekeh dan membalas pelukan Yuta tak kalah erat.

"Kenapa kau sendirian! Jika kau sendirian seperti ini lebih baik aku yang menemuimu Taeyongie, kenapa pemuda Jung itu tidak mengantarmu?" Yuta terlihat kesal saat melepaskan pelukan mereka. Melihat Taeyong yang harus mendorong kursi rodanya sendirian di tengah salju seperti ini membuat hatinya terasa sakit.

Taeyong tersenyum, lalu meringis saat melihat Yuta yang melotot padanya. "Aish! Hyung bawel sekali! Tadi Jaehyun hyung sudah ingin mengantarku, namun aku melarangnya karena ia harus segera berangkat ke kantor." ujar Taeyong yang seribu persen adalah sebuah kebohongan. Ayolah! Mana mungkin Jaehyun mau peduli dengan Taeyong?

"Baiklah baiklah, jangan berbicara disini, ayo kita ke cafe itu." Yuta menunjuk sebuah kafe yang terletak di seberang jalan, lalu ia berjalan ke belakang Taeyong dan mendorong kursi roda Taeyong untuk pergi kesana.

Sesampainya disana Yuta meletakan Taeyong di pinggir kaca agar lelaki cantik itu bisa melihat salju turun. Lalu Yuta bergegas memesan makanan serta minuman yang bisa menghangatkan tubuh, ia sangat tahu apa yang Taeyong suka,jadi ia tak perlu bertanya lagi.

Crush On You《Jaeyong》✔Where stories live. Discover now