17. New Beginning

57.3K 5.9K 1.1K
                                    

JOHNNY hanya bisa terdiam saat Taeyong berteriak padanya dan langsung pergi begitu saja meninggalkannya dengan mendorong kursi roda seorang diri. Johnny ingin mencegah, namun saat Taeyong berteriak padanya ia sadar jika ia bukanlah yang Taeyong butuhkan.

Taeyong membutuhkan Jaehyun, dan itu adalah harga mati. Tidak bisa di ganggu gugat. Johnny tahu bila ia hanyalah bayangan di dalam kehidupan Taeyong, bayangan yang tidak akan pernah berhasil menyentuh hati Taeyong yang tertutup rapat untuknya.

Tersenyum miris, Johnny akhirnya duduk di salah satu bangku pesawat dan menyumbat telinganya dengan earphone lalu memejamkan mata. Mendengarkan lantunan lagu mellow yang membuatnya semakin merasa bahwa ia menyayangi Taeyong, setidaknya saat ini ia akan pulang ke kampung halaman, mempersiapkan diri untuk memimpin perusahaan yang di bangun oleh ayahnya.

"Baiklah, sampai bertemu nanti Taeyongie, tunggu sampai saat nya tiba, aku akan membawamu kembali." ia bergumam pelan, lalu menyamankan diri dan pergi ke alam mimpi, dimana ia bisa bertemu Taeyong dengan leluasa.

***

Tubuh Taeyong terangkat di udara saat Jaehyun menggendongnya ala bridal, membawa Taeyong masuk ke dalam rumah mereka dan mendudukan Taeyong di sofa yang di sediakan di ruang tamu. Sedangkan yang bisa Taeyong lakukan hanya diam dengan pipi yang bersemu merah.

Jaehyun kembali keluar dan mengambil kursi roda Taeyong yang tertinggal di bagasi mobil, lalu kembali masuk ke rumah dan duduk di sebelah Taeyong. Menarik kepala Taeyong agar bersandar pada bahunya. "Sepertinya kau tidak akan membutuhkan kursi roda lagi hm? Karena aku akan selalu menggendongmu kemanapun kau pergi." Jaehyun terkekeh pelan.

"A-ani hyung, aku tidak ingin merepotkanmu." cicit Taeyong, memainkan jarinya, merasa malu sekaligus senang.

Jaehyun tertawa lalu menjauhkan kepala Taeyong dari bahunya, membuat Taeyong duduk tegap dengan sandaran belakang sofa, lalu dengan cepat Jaehyun menidurkan dirinya di sofaㅡmenjadikan paha Taeyong sebagai bantalan. Memiringkan kepalanya, Jaehyun merengkuh erat pinggang Taeyong.

"H-hyung.."

"Maafkan aku.." gumam Jaehyun lirih, menelusupkan kepala pada perut datar Taeyong lalu mengecupinya dengan lembut. "Maafkan Daddy sayang.." bisiknya lagi pada malaikat kecil yang masih tersembunyi dalam perut Taeyong.

Entah Taeyong harus bahagia atau sedih ketika mendengar kata-kata Jaehyun? Karena sekarang air mata jatuh membasahi pipinya. Ini semua terlalu indah untuk menjadi kenyataan, ia masih belum percaya jika semua ini nyata, ia tidak menyangka bila Jaehyun akan mencarinya dan membawanya pulang lalu bersikap manis padanya.

"T-tak apa hyung.. Aku memaafkanmu." Taeyong menggerakan tangan nya dengan kaku untuk mengusap kepala Jaehyun, tapi ia terlalu takut untuk mengusapnya, jadi Taeyong hanya membiarkan tangan nya berada di atas kepala Jaehyun.

"Taeyongie?"

"Ya hyung?"

"Maukah kau memulai semuanya dari awal lagi, bersamaku?" Jaehyun bangkit dari posisi tidurnya, mengangkat tubuh Taeyong dengan cepat dan menempatkan si lelaki cantik di pangkuannya.

Tersentak, Taeyong kini bisa melihat wajah tampan Jaehyun dengan jelas, wajah yang selalu membuat jantungnya berdebar dengan kencang. Jaehyun menatapnya dengan intens, membuat tubuh Taeyong terasa panas, entah kenapa. "H-hyung.."

"Maukah?" tanya Jaehyun lagi.

"A-aku mau hyung.." Taeyong tersenyum lebar; memperlihatkan barisan giginya yang rapih, membuat Jaehyun tertegun saat melihat senyuman tulus itu.

Crush On You《Jaeyong》✔Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin