21. Why?

44K 4.9K 1.3K
                                    

1 month later...


SAAT ini Taeyong sedang berjalan, kaki jenjang nya menyusuri lorong kantor milik Jaehyun. Ia sudah bisa berjalan? Jawaban nya adalah iya. Tentu saja dia sudah bisa berjalan, Taeyong melakukan yang terbaik untuk bisa berjalan lagi. Walaupun langkahnya sedikit kaku dan ia tidak bisa berjaIan terlalu lama karena otot kakinya belum benar-benar pulih.

Ruangan kerja Jaehyun berada di lantai 9, tadi Taeyong sudah bertanya pada resepsionis. Yah walaupun ia belum membuat janji, tapi Jaehyun mengizinkan nya. Tentu saja, tidak mungkin jika Jaehyun akan mengusirnya kan? Taeyong adalah istrinya, walaupun tidak ada yang tahu tentang pernikahan mereka.

"Hyung~" Taeyong membuka ruang kerja Jaehyun, menatap Jaehyun dengan binar di matanya.

Jaehyun yang sedang fokus menatap laptop mendongkak dan tersenyum begitu melihat Taeyong yang kini berjalan mendekat padanya setelah menutup pintu ruangan nya dengan rapat.

Taeyong mendekat dan langsung mendudukan bokong nya diatas paha Jaehyun, memeluk Jaehyun dengan erat. Membuat sang dominan terkekeh gemas. "Kau tidak merasa sakit? Bagaimana kakimu? Bagaimana bayi kita? Apakah dia tidak apa-apa melihat Momny nya berjalan sejauh ini?" Jaehyun bertanya, mengusap pipi Taeyong dengan lembut.

"Tentu saja! Aku kan kuat hyung. Tenang saja hehehe, aku membawakan makan siang untukmu." Taeyong mengecup sekilas bibir Jaehyun lalu turun dari pangkuan Jaehyun dan menaruh bekal yang ia buat diatas meja Jaehyun.

"Terimakasih sayang. Jika kau lelah beristirahat lah. Pekerjaan hyung masih banyak." Jaehyun mengusap perut Taeyong yang sudah membesar. Tersenyum dengan tulus, dan Taeyong hanya mengangguk lalu masuk ke dalam sebuah kamar di dalam ruangan Jaehyun. Menunggu disana.

Taeyong memang sudah melakukan hal ini sejak seminggu yang lalu, tadinya ia akan menunggu Jaehyun di sofa yang terletak di dekat meja kerja Jaehyun. Tapi itu sangat membosankan, akhirnya ia memilih untuk menunggu di dalam kamar kerja itu. Ada satu kasur queen size dan sebuah TV besar. la lebih memilih menghabiskan waktu untuk menonton TV saat menunggu Jaehyun.

Setelah Taeyong masuk, Jaehyun menghela nafasnya. Membuka bekal yang di buat oleh Taeyong dan memakan nya dengan gerakan lambat. Pikiran nya bercabang, memikirkan beberapa hal rumit. Semakin kesini, semakin banyak masalah yang terjadi di perusahaan nya. Saham nya menurun, kerja sama Jaehyun dan perusahaan lain pun banyak yang di batalkan. Banyak tender yang hangus. Ini semua berawal dari dana perusahaan yang di gelapkan. Ia merasa risau, takut jika perusahaan yang di bangun oleh ayahnya ini akan hancur di tangan nya.

Jaehyun bahkan tidak bisa berpikir jernih belakangan ini. Ia merasa beban nya terlalu berat, tapi ia tidak ingin bercerita pada Taeyong dan membiarkan Taeyong mengetahui tentang masalahnya. la tidak ingin jika istrinya itu memikirkan tentang hal ini.

Jaehyun merasakan ponsel nya bergetar, ia meraihnya dan menatap nama yang tertera disana. Tertulis Mr. Kim.

"Halo selamat siang Mr. Kim, bagaimana dengan penawaran saya? Apakah Mr. Kim bersedia menanam saham di perusahaan saya?" Jaehyun menyapa dengan ramah dan sopan.

"Hahaha, tentu saja. Satu jam Iagi aku akan berada di kantormu, kita bicarakan ini secara langsung." suara Mr. Kim disana tampak hangat, membuat kedua sudut bibir Jaehyun tertarik ke atas.

"Baiklah, saya menunggu kedatangan anda. Berhati-hatilah Mr." dan dengan itu Jaehyun menutup sambungan telfon nya.

la kembali menghela nafasnya. Satu-satunya kesempatan agar perusahaan nya kembali berjalan adalah Mr. Kim. Ia tidak bisa membiarkan perusahaan nya jatuh begitu saja. Ia membutuhkan bantuan Mr. Kim untuk membangun kembali perusahaan nya.

Crush On You《Jaeyong》✔Where stories live. Discover now