Part 2 - The craziest woman on earth

29.6K 2K 131
                                    

“Aku tidak habis pikir apa yang kau lakukan sekarang, Hyun?! Tidak bisakah kau sedikit saja mendengarkan apa kata ayahmu sendiri?”, cetus Hyuk-Shin kepada anak tertuanya yang sedang sibuk membereskan pakaiannya kedalam kopernya.

“Aku sudah mendengarkan perkataanmu soal mengejar impianku sampai seluas samudera itu, Abeoji”, balas Hyun dengan datar.

Dia sama sekali tidak bergeming untuk menoleh kearah ayahnya yang selalu saja naik pitam padanya. Mau apa lagi? Dia sudah lelah dengan tuntutan ayahnya yang semakin tidak bisa ditolerir lagi. Ayahnya menginginkan dirinya menjadi seorang pengacara dan dididik secara langsung oleh Nadine, istri dari pamannya Lee-Shin yang adalah adik dari ayahnya itu.

Gelar summa cum laude didapatinya dari Harvard, dia bahkan sanggup membuat para seniornya bangga karena memenangkan berbagai kasus besar yang ditanganinya. Bahkan dia pernah mendampingi Gordon Wirawan, pengacara besar yang tidak bisa diragukan lagi dengan kemampuannya dalam intuisinya. Terlebih lagi ada campur tangan Junolio Mananta yang membimbingnya. Itu sudah menjadi modal besar dan kuat untuk dirinya menjadi seperti sekarang.

“Bukan berarti kau tidak pernah muncul di acara keluarga dan melupakan keluargamu di Seoul!”, desis Hyuk-Shin murka.

“Aku tidak melupakan keluargaku. Aku hanya sibuk dan tidak mempunyai waktu luang”, ujar Hyun sambil menutup kopernya lalu menarik risletingnya dan mengunci kopernya.

“Apa kau tidak keterlaluan? Kau baru saja pulang dari luar negeri selama berbulan-bulan dan kau masih akan pergi lagi sekarang? Ibumu dan adikmu merindukanmu!”, seru Hyuk-Shin kesal saat melihat Hyun yang sudah mengangkat kopernya dan menariknya ke sudut kamarnya.

Hyun membalikkan tubuhnya dengan
malas kearah ayahnya. Dia menatap sorot mata kesal dari ayahnya yang otoriter dan selalu memaksakan kehendak ini itu padanya.

Tidak heran kalau dirinya yang sekarang menjadi datar dan dingin

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Tidak heran kalau dirinya yang sekarang menjadi datar dan dingin. Sama sekali tidak ingin bersosialisasi atau berbasa basi yang tidak diperlukan. Didikan ayahnya terlalu keras sampai dia merasa menyesal pernah dilahirkan di keluarga itu. Menyandang nama Kim tentu saja membuat dirinya merasa terkutuk.

“Tidak usah mengatakan hal yang berbau omong kosong. Bilang saja kau ingin menjodohkanku dengan berbagai macam wanita sembarangan yang selalu kau tawarkan itu. Aku sudah bilang aku tidak mau dan berhenti menggangguku, Abeoji!”, ucap Hyun dengan nada menegur.

Hyuk-Shin mengerjap dan mendengus kasar. “Kau benar-benar kurang ajar! Apakah aku mendidikmu bersikap tidak sopan seperti ini padaku?!”.

“Aku hanya bersikap apa adanya dan berusaha menghormatimu, Abeoji. Jangan lupakan didikanmu yang menuntut anak laki-lakimu untuk bertindak tegas dan bisa mengambil keputusan terutama untuk hidupnya sendiri. Dan aku melakukan itu berkat didikanmu”, balas Hyun dengan alis terangkat setengah.

“Tapi aku menginginkan dirimu agar bisa lebih bersikap manusiawi. Bukan menjadi dingin seolah aku tidak mengenal anakku sendiri!”, sahut Hyuk-Shin.

Incomprehensible Partner (COMPLETED)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant