This is Kim Hyun and Ashley's story :
*****
Kim-Hyun, adalah seorang pengacara dengan kesan dingin yang sukses membuat para seniornya -Nadine Natasha dan Junolio Mananta- bangga akan semua hasil yang dicapainya lewat kasus-kasus besar yang berhasil...
For Hyun will take you to the highest love of life which never been in your imagination.
Happy Reading 💋
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Ada perasaan asing yang terasa familiar saat Hyun menapaki lantai mansion keluarganya di Seoul. Sudah lama sekali dia tidak pulang dan melihat tidak ada perubahan jika dibandingkan saat terakhir kali dia meninggalkan kediaman keluarganya itu.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Memori masa lalu seakan berputar begitu saja saat dia mulai memasuki lobbymansion dan berhenti di depan dinding yang dipenuhi foto-foto keluarganya yang menampilkan betapa dinginnya keluarga itu. Foto studio yang diambil saat dia baru lulus SMU, mereka berlima duduk untuk berfoto dengan senyuman palsu yang ada disitu.
Ada juga foto-foto saat dia dan kedua adiknya masih kecil dan berbagai foto yang menampilkan mereka lulus. Hyun sama sekali tidak merasa tersentuh atas usaha ibunya yang meletakkan foto-foto ketiga anak laki-laki yang tidak pernah diasuhnya itu.
Dia melanjutkan langkahnya untuk melewati lobby dan beberapa pelayan rumah membungkuk hormat ketika melihat kedatangannya. Hyun membalas salam mereka dengan tubuh yang membungkuk sedikit lalu kembali melangkah menuju ruang keluarga.
Disitu dia melihat ada kedua orangtuanya yang sedang duduk berdampingan tapi melakukan kesibukannya sendiri-sendiri. Ibunya dengan tab yang dipegangnya sementara ayahnya dengan koran yang dibacanya. Kedua adiknya terlihat baru turun dari lantai atas dan mereka langsung melebarkan matanya saat melihat adanya Hyun disitu.
“Hyeong!!!!”, seru Shin kencang lalu berlari kearahnya dan menubrukkan dirinya. Shit!
“Kau pulang, hyeong!”, timpal Tan sambil ikut merangkulnya dari arah belakang karena Shin masih memeluknya dari arah depan.
Meskipun Hyun jarang bertemu dengan kedua adiknya sejak dia memutuskan untuk mandiri, namun Hyun tahu Shin dan Tan sangat mengaguminya sebagai seorang kakak tertua. Ketiga kakak beradik yang berselisih umur masing-masing dua tahun itu bertumbuh bersama dan melakukan apa saja di umur remaja bersama-sama.
Hyun melihat ayahnya mendengus sambil tetap menatap koran yang sepertinya tidak dibacanya dengan tatapan tidak suka. Ibunya melebarkan senyuman lalu menaruh tab-nya di sofa dan beranjak berdiri untuk menghampirinya.
“Kau pulang, adeul!”, ucap ibunya dengan suara tertahan sambil berjalan kearahnya.
Shin dan Tan menarik diri lalu menjauh agar ibunya bisa menjangkau dirinya. Hyun membungkuk sedikit untuk membalas pelukan ibunya yang terasa hambar di dalam hatinya. Entahlah. Tidak ada rasa rindu saat dia pulang kerumah keluarganya dan merasa tidak ingin berlama-lama disini.
