Part 3 - The love list for my arrogant Hyun

25.8K 1.9K 50
                                    

Ashley menatap Hyun dengan senyuman selebar-lebarnya karena mendapati wajah yang menekuk dari pria itu saat membalas tatapannya. Pria itu terlihat risih dan tentu saja tidak nyaman. Dia memberikan ekspresi dinginnya yang sangat teramat datar layaknya layar presentasi. Judes!

Bagaimana tidak? Penerbangan sudah berjalan selama hampir dua jam tapi tidak ada perbincangan yang berhasil dilakukan

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Bagaimana tidak? Penerbangan sudah berjalan selama hampir dua jam tapi tidak ada perbincangan yang berhasil dilakukan. Pancingan demi pancingan digencarkan Ashley kepada pria kaku itu tapi tanggapannya hanya ‘hmmm’ atau ‘ya’ saja. Tidak ada perubahan yang signifikan selama Ashley mengenal pria itu dan anehnya malah itu semakin membuat Ashley tertarik untuk mengelupas sisi keras pria itu.

Karena dia berusaha mencari obrolan dan merasa garing sendiri dengan dirinya yang seperti berbicara pada tembok berlapis, maka dia menopangkan dagunya dengan kedua tangannya sambil menatap Hyun secara terang-terangan.

Dia menikmati sorot mata yang menatap tajam, hidung mancung yang kembang kempis, mulut yang tertutup rapat seolah itu adalah gerakan tutup mulut yang sudah biasa dilakukan pria itu, bentuk wajah V yang menyempurnakan maha karya Tuhan yang penuh pesona itu. Oh dear... kenapa Ashley bisa sampai menyukai pria sampai sedemikian dalam? Pake pelet apa ini orang? Apalagi dengan kenyataan kalau dia masih sendiri, alih-alih menganggap kalau pria itu adalah gay, Ashley menguatkan dugaan bahwa pria ini mungkin saja tidak tertarik dengan komitmen.

“Berhenti menatapku, Ashley! Itu tidak sopan!”, ucap Hyun dengan suara menegur.

“Apakah aku mengatakan sesuatu yang menyinggung perasaanmu?”, tanya Ashley sambil mengedip-ngedipkan matanya menatap Hyun sumringah, sesuai dugaannya kalau pria itu bertambah kesal saja.

“Kau menatapku terus-terusan seperti penguntit! Aku tidak suka!”, jawab Hyun dengan judes.

Alis Ashley terangkat setengah. “Penguntit itu kalau memperhatikan secara diam-diam. Kalau aku justru terang-terangan seperti ini. Jika kau tidak suka kalau aku melihatmu seperti ini, jangan mempunyai wajah yang terlalu membuatku terpesona. Aku kan sangat menghargai hasil ciptaan Tuhan yang begitu agung seperti dirimu, bagaimanapun aku berusaha bersyukur untuk setiap keadaan yang aku alami. Terlebih hari ini”.

Hyun mengerjap kaget dan menggeleng-gelengkan kepalanya seolah Ashley adalah wanita sinting. Hmmm... biarkan pria sombong dan dingin itu semakin kesal padanya, karena dengan dia terus membuatnya menahan emosi seperti itu tandanya Ashley memiliki porsi besar dalam ingatannya itu. Semoga...

“Kurasa kau sudah cukup mempermalukan dirimu sendiri dengan bersikap seperti ini, Ashley. Jadilah dewasa dan profesional! Aku tidak tertarik dengan junior sepertimu”, ujarnya dalam nada sadis yang begitu kejam.

“Oh really? Jangan berkata seperti itu, Oppa. Aku kuatir kau akan menjilat ludahmu sendiri”, sahut Ashley kalem.

Dia sama sekali tidak merasa tersinggung. Mau bagaimana lagi? Pria yang ada dihadapannya adalah orang paling dingin dan kaku, menghadapinya bukan dengan perasaan jika tidak mau mati muda tapi dengan otak yang harus lebih cerdik seperti ular beludak untuk mencari celah walau seujung kuku pun.

Incomprehensible Partner (COMPLETED)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon